31 Des 2013

Hidup itu seperti mendaki gunung

Bayangkan jika puncak gunung adalah sebuah tujuan. Untuk sampai disana kita bisa mendaki dari sisi utara, sisi timur, sisi selatan dan sisi barat. Basecamp pendakian masing masing jalur memiliki tinggi yang berbeda sehingga ada jalur yang lebih berat dan ada jalur yang lebih ringan. Hal ini sama dengan yang di alami oleh para manusia. Sebagai manusia kita tentu memiliki latar belakang yang berbeda. Ada manusia yang dilahirkan kaya, sederhana atau miskin. Ada manusia yang dilahirkan pintar, cerdas atau bodoh, Ada manusia yang dilahirkan kuat atau lemah.

Fislosofinya adalah untuk sampai di puncak kita memang berangkat dari titik yang berbeda. Titik tersebut tergantung dari latar belakang kita masing masing. Orang yang kaya, pintar dan kuat tentu sudah memiliki modal berharga untuk sampai di tujuan mereka. Mereka memulai perjalanan dari titik yang lebih tinggi daripada yang lain sehingga mereka sudah sangat dekat dengan puncak. Sementara itu orang yang miskin, bodoh dan lemah harus memulai perjalanan dari titik yang paling rendah sehingga mereka masih sangat jauh dari puncak.

Tapi sebenarnya dari titik manapun kita berangkat itu bukanlah menjadi sebuah masalah karena yang terpenting adalah bagaimana kita mendaki. Orang orang yang mendaki dari titik terendah bisa saja sampai di puncak lebih dulu jika mereka mau belajar dan bekerja keras. Sedangkan orang yang mendaki dari titik tertinggi bisa saja kalah karena mereka terlalu meremehkan dan sombong.

Jika kita ingin sampai di puncak lebih dulu gunakan jalan yang lurus. Tentu kita semua tahu jika kita menggunakan jalan yang lurus ketika mendaki pasti jalan tersebut akan lebih terjal. Sedangkan jika kita ingin menggunakan jalan yang landai dan cenderung nyaman maka kita akan melalui jalan yang berkelak kelok dan sangat panjang.

Filosofinya adalah barang siapa mau bekerja keras (melalui jalan yang terjal) maka dia akan cepat sampai di puncak (melewati jalan lurus). Sedangkan barang siapa yang ber malas malasan (melalui jalan landai) maka dia akan lama untuk sampai ke puncak (melewati jalan berkelak kelok)
"Mungkin hidupku tampak lurus jika dilihat dari atas, tapi terlihat sangat terjal jika dilihat dari samping" Catatan Pendaki Gunung

SALAM LESTARI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar