Aku tidak menulis tulisan orang lain karena aku adalah apa yang ku tulis, dan tulisanku adalah sebuah bagian dari diriku. Siapa diriku tidak menjadi persoalan, karena dengan membaca tulisanku maka kau akan mengerti siapa aku. Aku adalah seseorang yang mempunyai banyak kisah untuk ditulis, tapi yang lebih penting aku mempunyai banyak alasan untuk menulis.
Terlalu banyak kisah yang kita lalui dalam hidup. Mulai dari yang sangat indah hingga yang begitu pilu. Namun waktu begitu cepat berlalu, dan usia kita semakin bertambah. Suatu saat nanti kita juga akan ikut berlalu. Hingga akhirnya dunia tak ingat lagi siapa kita.
Terlalu banyak kisah yang kita lalui dalam hidup. Mulai dari yang sangat indah hingga yang begitu pilu. Namun waktu begitu cepat berlalu, dan usia kita semakin bertambah. Suatu saat nanti kita juga akan ikut berlalu. Hingga akhirnya dunia tak ingat lagi siapa kita.
Hari
demi hari berganti. Banyak cerita yang masuk ke dalam otak dan banyak
cerita yang mulai terlupakan. Otak kita ibarat hardisk, mempunyai batas
kapasitas penyimpanan. Dan ketika terus menerus di isi, maka harus ada
yang di hapus ketika penuh. Dan otak menghapusnya secara otomatis.
Aku mulai menyadari hal itu beberapa tahun yang lalu, oleh karena itu aku mulai menulisnya. Di umurku yang masih sangat muda, telah banyak tempat kudatangi dan telah banyak kisah kulalui. Mungkin sekitar 30 gunung di seluruh indonesia dengan jumlah pendakian hampir mencapai angka 100. Bahkan aku sudah tidak bisa mengingatnya satu persatu, apalagi tentang kisahnya.
Aku mulai lupa tentang cerita perjalanan yang sangat indah itu. Ribuan
kata, kalimat dan angka terus masuk ke dalam otak. Menyisihkan cerita
cerita indah itu. Kita tak bisa mengelak, karena bagaimanapun kita harus
terus belajar. Dan ilmu kita pelajari harus pernah merekat di otak.
Aku mulai membuat blog pada tahun 2009. Aku mulai menuliskan cerita itu satu persatu agar aku tak pernah melupakanya. Aku juga menuliskan beberapa petunjuk pedakian gunung, berharap bisa membimbing para pendaki menuju puncak puncak tertinggi. Aku juga mencoba sesuatu yang baru dengan menggabungkan ilmu pemetaan dengan ilmu pendakian sehingga mampu membuat tulisan yang belum pernah ada sebelumnya.
Aku mulai membuat blog pada tahun 2009. Aku mulai menuliskan cerita itu satu persatu agar aku tak pernah melupakanya. Aku juga menuliskan beberapa petunjuk pedakian gunung, berharap bisa membimbing para pendaki menuju puncak puncak tertinggi. Aku juga mencoba sesuatu yang baru dengan menggabungkan ilmu pemetaan dengan ilmu pendakian sehingga mampu membuat tulisan yang belum pernah ada sebelumnya.
Selain akan bermanfaat bagi orang lain, ternyata hal itu juga sangat bermanfaat bagiku. Sebelum naik ke gunung yang telah lama tidak ku datangi. Ku buka kembali blogku, dan ku baca tulisanku sendiri untuk mencari petunjuk pendakian. Seperti yang telah ku perkirakan sebelumnya, Aku telah lupa. Namun blog ini mengingatkanku dengan jelas tentang apa yang ada di sana.
Ketika kembali ku baca tulisan yang ku buat beberapa tahun lalu. Aku seperti membaca tulisan yang belum pernah ku baca. Aku seperti membaca cerita yang belum pernah terjadi. Waktu benar benar menghapus beberapa kisah dalam hidup, walaupun aku tak ingin menghapusnya.
Hidup mengajarkan kita banyak hal. Banyak ilmu yang telah kita dapat dari dunia. Mungkin kita harus menulis semuanya agar kita semakin pandai. Bagaimanapun orang yang pandai adalah orang yang mempunyai banyak ilmu. Dan ketika otak tak sanggup lagi menampung, blog ini masih sanggup menampungnya.
Ilmu tidak hanya diperoleh dari kumpulan kata dan angka yang ada di papan tulis ataupun dari buku mata pelajaran serta beberapa file PDF yang bisa di simpan. Jika kita lebih peka pada dunia, mungkin kita akan mendapatkan ilmu baru yang belum tertulis di buku manapun. Dan kita lah yang akan menulisnya.
Dan ketika banyak orang yang membaca blog ini. Ilmu tersebut akan menjelma menjadi pengetahuan baru bagi mereka. Dan mungkin akan menjadi cerita bagi teman teman mereka ataupun anak anak mereka. Ilmu itu akan hidup dalam karakter dan pemikiran orang lain. Ilmu itu akan hidup walaupun saya telah tiada.
Aku mempunyai banyak kisah untuk ditulis, tapi yang lebih penting aku mempunyai banyak alasan untuk menulis
Di tulis oleh : Adriyano Louizzao