GPS adalah alat yang sangat penting untuk kegiatan mendaki gunung. GPS bisa memberitahu kita tentang posisi, ketinggian, kecepatan, jejak dan informasi lainya. Tapi sering kali para pendaki gunung belum memahami hal hal paling mendasar tentang GPS.
Salah satu informasi yang bisa kita dapat dari GPS adalah ketinggian, tapi sebenarnya tinggi tersebut adalah tinggi palsu. Kenapa ?
Ketinggian
gunung biasanya di sajikan dalam satuan MDPL (Meter dari permukaan
laut). Satuan tersebut adalah adalah ketinggian yang diukur berdasarkan
geoid.
Apa itu geoid ?
Bentuk
bumi pada dasarnya tidak beraturan. Bisa kita asumsikan bentuknya
seperti batu yang tidak beraturan. Jarak setiap titik di bumi dengan
titik pusat bumi akan mengalami perbedaan satu dengan yang lainya. Oleh
karena itu kita butuh sebuah sistem yang mengatur tentang pengukuran
ketinggian bumi agar setiap tempat di bumi memiliki patokan yang sama
dalam pengukuran tinggi.
Geoid adalah bidang ekipotensial gaya berat Bumi yang menyinggung muka
laut. Namun permukaan laut tidaklah stabil dan banyak dipengaruhi oleh
angin, cuaca, dan lain-lain. Karena itu digunakanlah muka laut rata-rata
(Mean Sea Level, MSL) sebagai pendekatan dari geoid.
Bentuk geoid yang tidak beraturan tidak memungkinkan kita untuk
melakukan perhitungan matematis. Karena itu, sebagai representasi
matematis dari bentuk fisik Bumi, digunakanlah ellipsoid
Berbeda dengan geoid, Ellipsoid bentuknya lebih berukuran. Dengan a adalah sumbu panjang ellipsoid, b adalah sumbu pendek
ellipsoid, dan f adalah nilai pegepengannya. Ellipsoid yang mempunyai ukuran
dan bentuk tertentu untuk hitungan geodesi dan sebagai permukaan rujukan
dinamakan ellipsoid referensi
Jadi
pada kesimpulanya tinggi pada GPS adalah tinggi Ellipsoid dan tinggi
pada puncak gunung dengan satuan mdpl adalah tinggi Geoid
Untuk mendapatkan tinggi Geoid dari tinggi Ellipsoid kita membutuhkan Nilai N.
H = h + n
Nilai N di setiap tempat di bumi berbeda karena bentuk bumi yang tidak beraturan.
Untuk mencari nilai N & tinggi orthometrik anda bisa menggunakan aplikasi ini
Anda tinggal memasukkan nilai koordinat geodetik dan ketinggian pada GPS kemudian klik tulisan "submit"
Sebagai contoh,
Nilai koordinat yang saya masukkan adalah koordinat puncak trianggulasi gunung Merbabu/Puncak tertinggi gunung Merbabu. Ketinggian Puncak Merbabu yang saya peroleh dengan menggunakan GPS Handheld Garmin 60CSX adalah 3168 m
Tentu saja itu jauh berbeda dengan ketinggian yang tertulis di puncak merbabu yaitu "3142 mdpl"
Setelah saya masukkan data tersebut pada aplikasi di atas berikut ini adalah hasilnya :
Ketinggian Gunung Merbabu yang diperoleh adalah " 3149 Mdpl"
Ketinggian
tersebut masih berbeda sedikit dengan ketinggian Merbabu yang
sebenarnya, Hal ini dipengaruhi oleh koreksi GPS navigasi yang memang
memiliki kesalahan 5-10 Meter
Semoga bermanfaat
Salam Lestari
Di tulis oleh : Adriyano Louizzao
8 komentar:
Kalau dikalibrasi dg cara kita pergi ke pantai gmn? bisa membantu gak agar GPS kita tambah akurat?
Kenapa harus ke pantai ?, Kalau mau di kalibrasi cari aja Tugu yg ada Koordinat Z nya, misalnya tugu milik BPN atau BAKOSURTANAL
setelah kalibrasi dengan nilai Z pada titik pasti, selanjutnya apakah nilai altimeter pada GPS tersebut sudah otomatis menunjukkan m dpl?
thanks gan infonya
bermanfaat
Kapan-kapan KPG bikin pelatihan navigasi lah bang.
apalagi para pendaki gunung lebih senang menyelesaikan misi,,sehingga alat ini sangatlah penting untuk di pelajari,,ide yang bagus gan
GPS Handheld memang diperuntukan untuk kebutuhan navigasi saja, kalau untuk pengukuran dengan ketelitian tinggi ada yg disebut GPS Geodetic.
Penggunaan Kedua alat ini juga dipengaruhi oleh Datum yg dipakai, biasanya di Indonesia menggunakan Datum WGS 84 dan sistem proyeksi UTM.
Trims mas. Yang dimasukan itu koordinat LU. Posisinya ada di LS. Kalau dirubah ke LS hasilnya sama dengan tinggi sebenarnya 3142.
Posting Komentar