Pendaki meninggal di gunung menjadi kejadian yang harus kita soroti dengan serius. Kita harus mengambil pelajaran dari kejadian ini agar tidak ada lagi pendaki yang meninggal di gunung. Salah satu tujuan paling mendasar seorang pendaki adalah puncak gunung. Terkadang mereka bisa melakukan segalanya hanya untuk bisa berdiri di puncak gunung, bahkan mereka rela mempertruhkan nyawa mereka. Ketika sampai di puncak mereka akan mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Mereka akan sangat bangga terhadap perjuangan yang telah dilakukan untuk bisa beridiri di puncak.
Puncak gunung membuat kita harus bekerja keras untuk menggapainya. Demi puncak kadang seseorang bisa berubah menjadi menjadi sangat keras kepala. Pantang menyerah dan gigih berjuang adalah sifat yang dibutuhkan untuk sampai di puncak gunung. Seseorang bisa melakukan lebih dari yang seharusnya mereka lakukan hanya untuk sampai di puncak gunung.
Tapi di sisi lain puncak gunung juga bisa menghadirkan malapetaka bagi para pendaki. Karena ambisi yang sangat besar untuk bisa sampai di puncak gunung, beberapa orang nekat melakukan hal hal yang sebenrnya tidak diperbolehkan. Kadang ada beberapa orang yang rela mendaki seorang diri hanya karena ingin bisa berdiri di puncak gunung. Hal itu tentunya sangat berbahaya dan beresiko terhadap keselamatan pendaki gunung. Telah banyak pendaki gunung yang meninggal akibat mencoba mendaki seorang diri.
Ada juga yang rela menerobos gunung yang sedang ditutup karena aktifitasnya meningkat. Mereka tidak berfiir bahwa yang dilakukanya sangat berbahaya bagi keselamatnya. Jika terjadi apa apa pada mereka maka banyak orang yang harus menanggung akibatnya. Tim SAR menjadi orang yang sangat dibutuhkan untuk mencari orang hilang di gunung dan mengevakuasi jenasahnya. Selain itu seorang pendaki yang meninggal di gunung juga akan membawa citra buruk bagi organisasi yang menaunginya dan gunung yang sedang dia daki.
Pendaki yang meninggal di gunung biasanya disebabkan oleh 3 penyakit mematikan di puncak gunung. Penyakit tersebut sering menghampiri pendaki ketika tersesat di gunung. Yang menjadi penyebab awal seseorang meninggal di gunung adalah kerena tersesat. Bagaimana seorang pendaki bisa tersesat ? baca tulisan saya yang berjudul "Penyebab pendaki tersesat atau hilang di gunung"
Usahakan untuk melakukan registrasi sebelum mendaki gunung. Jika anda tidak melakukan registrasi maka tidak akan ada yang tahu jika anda tersesat di gunung tersebut. Biasanya ketika registrasi anda akan ditanya tentang jadwal kepulangan tim. Jika anda belum pulang hingga waktu yang seharusnya maka pihak pengelola akan segera mencari anda.
Jika di gunung tersebut tidak ada registrasi sebaiknya anda berpamitan pada orang tua atau teman teman anda. Meraka yang akan mencari anda jika terjadi apa apa ketika mendaki gunung. Selain itu persiapkan semuanya dengan baik sebelum mendaki gunung. Persiapan yang matang akan menghadirkan kesuksesan pada setiap kegiatan pendakian.
Kita harus sadar bahwa puncak bukanlah segalanya. Ada banyak hal menarik lainya yang bisa kita dapatkan selain puncak. Suksesnya sebuah pendakian itu tidak dinilai dari puncak yang bisa kita gapai, tapi bagaimana kita bisa selamat pulang ke rumah. Mendaki gunung bukan hanya tentang puncak, tapi tentang apa yang bisa kita pelajari ketika mendaki.
Ada baiknya membaca tulisan ini
“Kehidupan sekarang benar - benar membosankan saya. Saya merasa
seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja
lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras. Diusap oleh
angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di
sungai kecil. orang - orang seperti kita ini tidak pantas mati di
tempat tidur.” (Soe hok gie)
Ingat bro !
Kita memang tidak pantas mati di tempat tidur, tapi kita juga tidak pantas mati dirumah
Karena gunung adalah rumah para pendaki
(Catatan Pendaki Gunung)
SALAM LESTARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar