"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Penyakit mematikan di gunung



Pada dasarnya orang yang meninggal di gunung biasanya disebabkan karena cuaca extreme seperti badai atau bisa juga karena tersesat. Hal tersebut mempengaruhi kondisi tubuh manusia sehingga mendatangkan penyakit yang dapat merenggut nyawa pendaki gunung. Penyakit penyakit tersebut diantaranya :

1). Hipotermia

Pada umunya suhu di daerah pegunungan sangat dingin. Tidak jarang para pendaki gunung mengalami penyakit Hipotermia. Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada saat tubuh menghasilkan panas sehingga suhu tubuh pun menjadi sangat rendah. Kedinginan yang teralu lama bisa menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah mengerut dan memutus aliran darah yang menuju ke hidung, telinga, jari tangan dan jari kaki.

Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang seringkali dijumpai para pendaki. Tak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Lama kelamaan penderita Hipotermia bisa kehilangan kesadaran bahkan sampai meninggal dunia. Hipotermia adalah salah satu pembunuh paling kejam di gunung.

2). Dehidrasi

Udara yang dingin memaksa tubuh kita menghasilkan panas untuk menjaga kehangatan tubuh. Dalam menghasilkan panas tersebut tubuh mengalami proses metabolisme. Metabolisme dalam tubuh memerlukan air. Dalam pendakian gunung kita tidak boleh terlalu lama kedinginan selain akan menyebabkan hipotermia hal itu juga dapat menyebabkan Dehidrasi, yaitu suatu kondisi dimana tubuh kehilangan cairan tubuh dalam jumlah relatif besar tanpa di imbangi pemasukan cairan ke dalam tubuh.

Pada umunya ketersediaan air di gunung sangatlah minim. Hal ini bertolak belakang dengan kebutuhan para pendaki gunung yang memerlukan pasokan air berlebih. Saat melakukan kegiatan berat seperti mendaki gunung  manusia membutuhkan persediaan air yang banyak. Ciri ciri dehidrasi yaitu kulit tidak elastis, air liur sedikit, air seni berwarna kuning, muntah, pusing dan detak jantung meningkat. Dehidrasi menjadi menjadi penyakit yang sering menyerang pendaki gunung. Dehidrasi dapat menyerang kita saat suhu udara terlalu panas atau terlalu dingin, oleh karena itu kita harus bisa membuat suhu tubuh kita tetap normal atau kita harus membawa air berlebih untuk mengatasi dehidrasi

3).  Akut Mountainering Sicknes (AMS)

Kandungan oksigen di lingkungan tempat tinggi (gunung) berdampak terhadap kondisi fisiologis seorang pendaki gunung. Dampak rendahnya oksigen mula-mula dirasakan berupa sesak nafas, selanjutnya bisa menyebabkan halusinasi yang diakibatkan oleh  berkurangnya oksigen yang menuju ke otak.

Jika hal ini terus berlanjut muncul efek yang sangat berbahaya yaitu hilangnya ingatan (amnesia) akibat hipoksia otak, kondisi ini membawa dampak tersesatnya seorang pendaki karena ingatan terhadap medan pendakian menjadi hilang, kemudian muncul pula halusinasi yang dapat berakibat seseorang bisa tanpa sadar menuju daerah yang berbahaya yang biasanya berupa jurang.

Keadaan semacam ini biasanya dialami oleh seseorang yang mendaki gunung dengan tidak memperhatikan adaptasi gradual (bertahap) yaitu dengan cara beristirahat sesaat di pos-pos peristirahatan. Pos peristirahatan ini selain berfungsi untuk memulihkan kondisi kelelahan juga berfungsi untuk mengadaptasikan fisiologis tubuh terhadap perubahan lingkungan secara bertahap.

Di ambil dari bab 2 skripsi saya

Semoga bermanfaat