Mengukur Lebar Sungai (Navigasi Darat)
Salam Lestari
Pada dasarnya teknik dasar navigasi darat seperti mengukur azimuth, menggunakan kompas, menghitung jarak, membaca koordinat, membaca peta dan lain sebagainya bisa diibaratkan seperti bahan dasar dalam memasak. Jika bahan bahan tersebut diracik dengan takaran yang tepat maka dapat menghasilkan masakan yang sempurna. Segala persoalan yang kita hadapi di dalam bebas dapat diselesaikan dengan mengkombinasikan bahan bahan tersebut. Jika kita tidak tahu cara meracik bahan bahan tersebut maka permasalahan tidak akan terselesaikan. Tantangan selanjutnya dalam Navigasi darat adalah memadukan konsep konsep kecil tersebut menjadi sebuah solusi untuk memecahkan sebuah permasalahan.
Studi Kasus :
Tim anda tersesat ketika melakukan petualangan alam bebas. Satu satunya jalan pulang adalah menyeberang sungai. Arus sungai mengalir cukup deras. Tim anda terdiri dari 3 orang (termasuk anda). Anda adalah satu satunya orang yang bisa berenang dalam tim tersebut. Anda bisa saja menyeberang sungai dan meninggalkan 2 anggota tim yang lain. Langkah tersebut pun cukup beresiko karena arus sungai mengalir cukup deras.
Kemudian anda mengambil tali dalam tas ransel. Anda akan mengikat tali dari pohon A ke pohon B. Tali anda hanya memiliki panjang 50 meter. Anda tidak tahu jarak dari pohon A ke pohon B. Anda tidak yakin tali tersebut bisa menghubungkan pohon A dan pohon B. Anda bisa saja mengaitkan tali pada pohon A dan berenang menuju pohon B. Resiko terseburuk jika talinya kurang panjang adalah anda akan hanyut bersama arus. Kemudian 2 teman anda akan menarik tali yang terikat di pohon A sehingga anda bisa kembali berada di daratan.
Sebelum memutuskan untuk menyeberang sungai mengunakan tali ada baiknya anda mengukur terlebih dahulu jarak antar pohon A dan pohon B. Jika talinya kurang panjang maka anda dapat mengambil langkah lain, tidak perlu repot repot menyeberang sungai. Bagaimana cara mengukurnya ?. Pertama tama Tim anda harus memiliki Kertas, pensil, penggaris, busur dan kompas. Alat alat itu merupakan standar perlengkapan Navigasi Darat.
Anda berdiri di pohon A, membidikkan kompas ke pohon B, lalu hitung azimut antara pohon A dan Pohon B (353 Derajat). Setelah itu anda bergerak ke titik sembarang, di sisi lain pinggir sungai sejauh 100 langkah (Jumlah bisa bervariasi).
Dari titik sembarang (TS), bidik pohon B dan hitung azimuthnya (30
derajat). Dari titik sembarang (TS), bidik pohon A dan hitung azimuthnya
(82 derajat). Lihat gambar !
Kita catat terlebih dahulu data data yang sudah terkumpul :
Kita catat terlebih dahulu data data yang sudah terkumpul :
Azimuth Pohon A-Pohon B = 353 Derajat
Azimuth Titik Sembarang-Pohon B = 30 Derajat
Azimuth Titik Sembarang-Pohon A = 82 Derajat
Jarak Pohon A-Titik Sembarang = 100 Langkah
Langkah selanjutnya adalah buka kertas, kita akan menggambar denah sederhana dengan menggunakan pensil, busur dan penggaris.
Tahapanya sebagai berikut :
- Gambar titik TS dimana saja
- Gambar garis 1 (Azimuth 82 derajat), tarik garis dari TS ke A menggunakan bantuan busur
- Gambar garis 2 (Azimuth 30 derajat), tarik garis dari TS ke B menggunakan bantuan busur
- Gambar titik A yang berjarak 10 cm dari TS, diukur menggunakan penggaris
- Gambar garis 3 (Azimuth 353 derajat), tarik garis dari A ke B menggunakan bantuan busur
- Gambar titik B pada persimpangan garis 2 dan garis 3
- Ukur jarak titik A ke titik B menggunakan penggaris (Misal hasilnya 12 cm)
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan
Jarak A-TS pada peta adalah 10 cm sama dengan 100 langkah pada keadaan sebenarnya. Maka 1 cm dalam peta menggambarkan 10 langkah pada kenyataan sebenarnya. Jika jarak A-B adalah 12 cm maka jarak sebenarnya adalah sekitar 120 langkah. Tinggal dikonversi 1 langkah anda sama dengan berapa cm (Misal 1 Meter = 3 langkah). Berarti jarak A-B pada keadaan sebenarnya adalah sekitar 40 meter. Jika panjang tali adalah 50 meter maka tali tersebut bisa digunakan untuk menghubungkan kedua pohon.
Dengan keyakinan yang mantab anda menyeberang sungai untuk menghubungkan kedua pohon dengan menggunakan tali. Kemudian anggota tim yang tidak bisa berenang menyeberangi sungai dengan menggunakan bantuan tali yang telah terikat pada pohon.
Catatan :
Teknik tersebut hanya bisa dilakukan jika anda sudah menguasai dasar dasar Navigasi darat seperti mengukur azimuth dengan kompas, mengukur azimuth dengan busur, perbandingan jarak dll (Sudah sering saya bahas di postingan sebelumnya)
Pada dasarnya konsep yang kita gunakan sama dengan prinsip Intersection. Mencari posisi titik lain dengan 2 buah titik lain yang sudah diketahui posisinya. Jika semua titik berhasil digambarkan maka jarak antar titik tersebut dapat dihitung dengan mudah.
Tinggal bagaimana kita meracik bahan bahan yang sudah ada .........
Salam Lestari