"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Jalur Pendakian Gunung Argopura

Gunung Argopura terletak di selatan Probolinggo dengan ketinggian 3.088 mdpl. Untuk menuju ke puncak pendaki dapat menggunakan 2 jalur, yaitu jalur Bremi dan Baderan. Untuk menuju ke puncaknya pendaki harus menempuh perjalanan sekitar 15 jam jika menggunakan jalur Bremi. Jika menggunakan jalur baderan akan memakan waktu lebih lama karena harus berjalan sekitar 32 Km ke puncak. Jalur menuju puncak Argopura adalah jalur terpanjang di pulau jawa. Rimba di gunung ini sangat lebat sehingga menjadikan gunung ini lebih menantang. Di gunung ini juga terdapat sebuah danau yang cukup terkenal di kalangan pendaki yaitu Danau taman hidup.

Jalur Bremi

Informasi
 1. Basecamp
Basecamp pendakian jalur bremi sudah rusak karena tidak terurus . Pendaki biasanya menginap di polsek krucil atau di rumah penduduk
2. Registrasi
Hanya laporan pada polisi di polsek krucil tanpa biaya sepeserpun
3. Waktu Tempuh
15 – 16 jam perjalanan 
4. Mata air
Danau taman Hidup,Cisentor,Rawa Embik

Pendakian
Bremi – Danau Taman Hidup 
Dari polsek pendaki mengikuti jalan yang berada di sebelah kanan polsek. Pendaki akan melewati sebuah lapangan bola di sisi kiri jalan. Pendaki juga akan menemui banyak warga yang membawa susu karena berternak adalah mata pencaharian sebagian warga bremi. 10 menit berjalan pendaki akan di hadapkan pada pertigaan yang mana ke kiri adalah menuju objek wisata Air terjun dan kanan adalah jalur pendakian. Jalan berupa batuan tersusun rapi di tengah perkebunan yang masih dapat di lewati mobil pick Up.

Setelah berjalan beberapa langkah maka akan di temui basecamp yang telah rusak dan ada percabangan jalur di depanya. Kedua jalur itu akan sampai pada ujung yang sama. Setelah 30 menit berjalan maka akan di jumpai batas vegetasi antara perkebunan dan hutan yang di tandai dengan bangunan kayu di sisi kiri jalan. Setelah itu perjalanan mulai memasuki hutan hingga Danau taman Hidup. Waktu yang di butuhkan dari Bremi ke Danau Taman Hidup adalah 4 jam
Jalan yang di lewati tidak terlalu curam hingga di temukan Titik kontrol Perhutani di kanan jalan. Setelah itu ambil jalan menurun condong ke kiri. maka selang beberapa menit akan di jumpai pertigaan yang mana ke kiri arah puncak dan ke kanan arah Danau Taman Hidup. Dari pertigaan ke danau taman hidup hanya membutuhkan waktu 2 menit.
Danau Taman Hidup
Di tepian danau taman hidup terdapat padang ilalang yang sangat luas. Pendaki dapat mengambil air di danau taman hidup melewati dermaga yang hampir rusak. Untuk mengambil air pendaki harus sedikit berbecek becek karena tepian danau adalah rawa. Dermaga yang tersedia juga sudah rapuh dan berbahaya. Hal terpenting yang harus di ingat adalah jangan mengambil air pada malam hari.

Di kawasan tepian danau banyak bersarang tikus tikus liar,sehingga pendaki harus mengamankan barang barang penting macam logistik agar tidak dimakan tikus. Mitos yang beredar adalah tidak boleh berteriak teriak di kawasan Danau Taman Hidup karena akan mengundang kemarahan Dewi Rengganis (Penjaga gunung Argopura), sehingga turunlah kabut atau hujan. Dan 1 lagi yang perlu di ingat adalah "jangan melakukan perjalanan di Argopura pada malam hari" karena banyak pendaki hilang ataupun nyasar. Meski sebagian tidak percaya,sebaiknya menghormati. 
Danau Taman Hidup – Cisentor
Waktu yang di tempuh untuk sampai di Cisentor adalah 7-8 jam perjalanan dengan jalur naik turun bukit. Jalur awal dari Tamah Hidup cukup membingungkan karena bercabang cabang. Jika bingung maka ikutilah tali rafia yang di ikat di ranting ranting pohon. Beberapa menit berjalan maka akan di jumpai sungai yang mengalir deras ke taman hidup. Setelah itu perjalanan tetap melalui hutan lebat. Jalur cukup jelas sehingga mempermudah pendakian.

Setelah berjalan sekitar 3 jam maka pendaki akan mulai keluar dari hutan dan setengah jam kemudian akan sampai pada ujung bukit. Yang perlu di ketahui adalah ada jalan pintas yang langsung menuju ke puncak Argopura. Jarak tempuh dari sini mungkin sekitar 4 jam pendakian dengan jalan yang lebih menanjak dan tanpa mata air.

Setelah sampai di ujung bukit maka jalan yang di lewati menurun dan menyebrangi sungai kering. Beberapa langkah setelah menyebrangi sungai maka akan di temukan pertigaan yang mana ke kiri adalah menuju puncak argopura dan ke kanan menuju Cisentor. jalur ke kiri cukup membingungkan di tengah pohon pohon cemara yang tumbang. Jika berminat langsung ke puncak sebaiknya berangkat dari taman hidup lebih pagi dan bawalah banyak air. Jika bingung maka ikutilah tali rafia merah/kuning yang telah kami pasang. Jangan pernah berjalan sendiri karena banyak jejak macam bertaburan. Jalur tersebut akan bertemu jalur dari Cisentor di lapangan 30 menit sebelum puncak.

Perjalanan ke Cisentor akan cukup membosankan dengan jalur naik turun bukit dan berputar putar. Jalur mulai lebat dengan sajian tumbuhan penyengat di kanan dan kiri jalan serta monyet monyet nakal yang bergelantungan di pohon. Tumbuhan tersebut sering di sebut penduduk dengan tumbuhan Djancok. Jika terkena durinya maka selain merasa gatal juga akan terasa perih dan panas. 1 jam sebelum cisentor akan di jumpai sungai yang mengalir cukup deras. Setelah beberapa menit pendaki akan keluar dari kawasan hutan dan sampailah di kawasan sabana. Jika beruntung maka pendaki akan melihat Macan yang sedang mengejar ngejar rusa atau merak yang sedang mencari makan. Setelah itu pendaki akan kembali masuk hutan dan sampailah di Cisentor.

Di cisentor ada pos yang dapat di gunakan pendaki untuk menginap. Untuk mengambil air pendaki harus sedikit turun (lurus) ke arah jalur dari baderan. Maka akan di temui sungai yang mengalir deras. Untuk menuju puncak pendaki dapat mengambil jalan menanjak ke arah kiri yang terletak tepat di depan pos.
Cisentor
Cisentor – Rawa Embik
Selang 60-90 menit perjalanan dari cisentor maka akan di temui pertigaan. jalan menanjak menuju bukit kiri adalah jalan buntu. Jalan ke kanan adalah menuju Rawa Embik, yaitu sebuah tempat camp di pinggir sabana kecil yang mempunyai mata air di sisi kanan. Sungai tersebut mengalir cukup deras. Di tempat ini ada sebuah sabana kecil. Di tempat ini juga tidak terdapat pos.

Rawa Embik – Puncak
Puncak Rengganis
Dari rawa embik ke lapangan memerlukan waktu sekitar 60-90 menit. Di lapangan pendaki akan menemukan sebuah perempatan jalur. Jalur yang ke kiri adalah ke puncak rengganis. Membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit untuk sampai puncak rengganis. Sedangkan jalur ke kanan adalah menuju puncak argopura. Membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai di puncak argopura. Sedangkan jalur yang lurus adalah jalan pintas langsung ke taman hidup.