"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Jalur Pendakian Gunung Sumbing (Jalur Garung)

 Jalur Garung
Gunung Sumbing terletak di wilayah temanggung dan wonosobo dengan ketinggian 3.371 mdpl. Gunung Sumbing berhadapan langsung dengan Gunung Sindoro yang dikenal sebagai gunung kembar. Gunung Sumbing sangat gundul karena hutan telah berubah menjadi perkebunan penduduk. Penebangan liar di kawasan ini pun sangat memperihatinkan. Banyak jalur yang bisa digunakan untuk sampai di puncak diantaranya Garung, Cepit, Jambu dll

Informasi
1. Basecamp
Di jalur garung terdapat basecamp yang dapat digunakan oleh para pendaki untuk bermalam. 
2. Registrasi
5 Ribu / Orang
3. Waktu Tempuh
7 – 8  jam perjalanan 
4. Mata air
Ketika perjalanan dari pos 1 ke pos 2 pendaki akan melewati sebuah sungai yang cukup deras sehingga Pendaki dapat mengambil air di situ. Selain itu di pos 2 juga terdapat air

Pendakian
Basecamp – Pos 1
Untuk mendaki gunung ini lewat jalur garung terdapat 2 jalur yang dapat di gunakan. Melalui punggungan sebelah kiri sering di sebut sebagai jalur lama sedangkan melalui punggungan sebelah kanan sering di sebut jalur baru. Umumnya para pendaki akan melewati jalur baru karena lebih mudah dan singkat. 

Beranjak dari basecamp pendaki akan melewati perkampungan dan perkebunan untuk sampai di pos 1. Jalan yang dilalui sangat rumit sehingga banyak pendaki yang tersesat di perkebunan. Beranjak dari basecamp pendaki akan menjumpai sebuah perempatan di tengah pemukiman. Ambil jalan yang berbelok ke kanan sampai mentok dan berbelok ke kiri. Setelah itu pendaki akan melewati sebuah jembatan kecil yang menandakan pendaki telah keluar dari pemukiman. Beberapa langkah setelah jembatan maka pendaki akan menemukan sebuah pertigaan. Ambil jalan ke arah kiri dan menanjak ke perkebunan. Sungai akan berada di sebelah kiri jalur pendakian. Setelah itu pendaki akan menemukan banyak persimpangan di perkebunan. Beberapa menit sebelum pos 1 pendaki akan menyebrangi sungai dengan arus yang cukup deras. Untuk menuju pos 1 membutuhkan waktu sekitar 60 - 90 menit. Di pos 1 terdapat sebuah bangunan kecil yang hampir rusak di sebelah kanan jalan

Pos 1 – Pos 2
Menuju pos 2 pendaki akan melewati jalur yang lebih menanjak. Jalur akan membentang di hutan gunung sumbing yang terkenal gundul. Jika melakukan perjalanan di siang hari maka akan terasa sangat panas. Sekitar 60 - 90 menit dari pos 1 maka pendaki akan sampai di pos 2. Letak pos 2 agak tersembunyi. Jika pendaki melewati sebuah pertigaan yang mana ada sebatang pohon patah setinggi 1 meter yang terbakar di kanan jalan. Maka pendaki akan sampai di pos 2 setelah beberapa meter berbelok ke kanan. Di pos 2 terdapat bangunan pos yang terbuat dari kayu. Pendaki dapat bermalam di pos ini. 

Untuk mengambil air maka pendaki harus melewati jalan yang ada di belakang pos. Setelah berjalan sekitar 5 – 10 menit maka pendaki akan sampai pada sebuah pertigaan. Dengan berbelok ke kanan sejauh 10  meter maka pendaki akan sampai pada sebuah sungai. Sungai ini hanya terisi air pada waktu musim hujan. Jangan mengikuti jalan menanjak yang ada di seberang sungai karena akan membawa pendaki tersesat. Jika pendaki berbelok ke kiri maka pendaki akan sampai di sebuah in memoriam yang bertuliskan Tri Antono. Nisan tersebut terletak di bawah pohon besar di kanan jalur. Tepat di kawasan tersebut pendaki akan bertemu dengan jalur dari pertigaan di pos 2 yang lurus (pertigaan yang mana ada sebatang pohon patah setinggi 1 meter yang terbakar di kanan jalan).

Pos 2 – Pestan 
Dari pos 2 sebaiknya pendaki kembali ke pertigaan dan mengikuti jalan yang lurus. Beberapa menit berjalan maka pendaki akan sampai pada sebuah in memoriam bertuliskan tri antono. 
Jalur akan mulai keluar dari hutan dan melewati kawasan padang rumput. Jalur terdiri dari tanah merah yang kering. Jika melakukan pendakian di siang hari maka akan sangat panas dan berdebu. Jalur akan terus menanjak hingga kawasan pestan. Yaitu sebuah kawasan yang mana menjadi bertemunya jalur baru dengan jalur lama. Jalur lama akan menyatu dengan jalur baru yang terletak di punggungan sebelah kanan jalur lama.
Kawasan ini dapat digunakan untuk mendirikan tenda para pendaki. Kawasan ini terletak di daerah yang terbuka yang mana angin akan langsung menerjang tenda pendaki tanpa terhalang oleh apapun. Untuk menuju pestan memerlukan waktu sekitar 6o menit.
Pestan – Watu kotak 
Beberapa menit dari pestan pendaki akan sampai pada sebuah kawasan yang bernama pasar watu. Di daerah tersebut banyak terdapat batu batu yang cukup besar berserakan. Jika cuaca cerah maka pendaki dapat melihat ke agungan gunung sindoro yang berdiri gagah di seberang. 
Beranjak dari pasar watu maka pendaki akan sampai pada sebuah pertigaan. Ke kanan dan menanjak adalah jalan menuju sebuah puncak bukit. Jalan tersebut akan berakhir di puncak bukit tersebut alias jalan buntu.
Untuk meneruskan perjalanan pendaki harus melewati jalan yang turun ke arah kiri. Beberapa menit dari pertigaan jalur akan memanjat sebuah tebing yang cukup curam. Di kiri jalur terdapat sebuah lembah yang indah. Jalan akan memutar ke kanan mengitari bukit yang barusaja di lewati. Jalan akan terus menanjak hingga sampai di watu kotak. Perjalanan ke watu kotak memakan waktu sekitar 90 – 120 menit. 
Watu kotak adalah sebuah batu yang sangat besar dan terletak di kanan jalur. Batu tersebut berbentuk kotak dengan ketinggian sekitar 20 meter. Pendaki dapat berteduh di tanah datar yang terletak di bawah watu kotak karena cahaya matahari akan terhalangi oleh watu kotak.
Watu Kotak
Watu Kotak – Puncak 
Menuju puncak pendaki harus kembali mengikuti jalan yang menanjak. Pendaki akan mulai melewati bunga edelweis yang sangat indah. Sekitar 45 – 60 menit kemudian pendaki akan sampai di puncak buntu. Biasanya para pendaki mengakhiri perjalanan di puncak ini karena jalan menuju puncak tertinggi terlalu berbahaya.
Setelah sampai di puncak buntu pendaki dapat melihat kawah sumbing yang sangat mempesona. Kepulan asap belerang terlihat indah di sela tebing tebing. Jika pendaki menengok ke sebelah kanan maka pendaki akan melihat puncak tertinggi sumbing yang di sebut puncak rajawali. Jika ingin mendaki hingga puncak rajawali pendaki harus membawa peralatan Climbing

Baca juga :
 
SALAM LESTARI