Hakikat Mendaki Gunung
Gunung adalah sebuah dataran yang lebih tinggi daripada dataran lainya. Dari ketinggian kita bisa melihat sebuah pemandangan yang sangat indah dan mengagumkan. Selain itu gunung itu sendiri juga menyimpan keindahan yang tak bisa kita temukan di bawah sana. Gunung menyajikan bentangan alam yang sangat beragam dan jarang kita temui. Di gunung kita bisa melihat Sabana yang luas, tebing tebing yang curam, jurang jurang yang dalam, hutan lumut dll. Keindahan itulah yang menjadi alasan pertama kenapa banyak orang yang mendaki gunung.
Alasan saya pertama kali mendaki gunung adalah saya ingin menemukan sesuatu yang baru, saya merasa gunung akan memberikan sesuatu yang akan membuat hidup saya berbeda, atau simpelnya saya tidak suka hidup monoton.
Setelah saya mulai mendaki gunung ternyata kegiatan ini menjadi semacam candu dalam jiwa dan Saya mulai ketagihan mendaki gunung. Satu persatu gunung mulai saya daki. Saya merasa bangga ketika berada di puncak puncak tertinggi itu. Kebanggaan itu membuat saya mendaki dan terus mendaki. Semakin tinggi gunung yang saya daki maka saya akan semakin bangga.
Pada saat itu saya terlihat seperti kolektor puncak gunung. Saya mendaki dari gunung ke gunung dengan tujuan utama berada di puncaknya. Saya merasa sangat bangga karena pernah berada di banyak puncak gunung
Saya melihat keadaan di sekitar. Kebanyakan teman teman saya tidak mau jika di ajak mendaki gunung yang sama untuk ke 2 kalinya. Saya paham betul alasanya karena mereka ingin mendaki gunung gunung lain yang belum mereka jamah. Tapi jika saya terus menjadi kolektor puncak gunung maka tidak ada lagi gunung yang akan saya daki di pulau ini.
Tujuan utama saya mendaki gunung adalah puncak. Tapi saya mulai menyadari bahwa alasan itu kurang tepat. Saya memutuskan untuk terus mendaki gunung tapi dengan alasan lain. Kali ini saya mendaki gunung gunung yang sama untuk mencari alasan kenapa saya mendaki. Mulai saat itu saya menemukan banyak alasan kenapa saya masih mendaki gunung gunung yang sama hingga saat ini.
Alasanya sangat sederhana. Di sanalah kenangan kenangan indah saya tertinggal. Karena terlalu indah, saya tak pernah bosan untuk mengulanginya. Saya selalu rindu melakukan perjalanan dengan orang orang yang sama, di tempat yang sama.
Di atas sana saya bisa merasakan sebuah kedamaian yang tak pernah tersaji di tempat lain. Selain itu saya sering kembali ke sana karena saya ingin mengantarkan kawan kawan saya pada keindahan di atas sana. Ingat ! Mendaki gunung adalah sebuah tradisi, jangan sampai tradisi itu terhenti di tangan anda.
Di sisi lain saya sering melihat banyak orang berhenti mendaki gunung setelah gunung gunung yang mereka inginkan terdaki. Mereka menyimpan kebanggan itu, dan hanya kebanggan yang mereka dapat. Jika memang dalam hati mereka tersimpan sebuah kenangan indah tentang gunung maka seharusnya rasa rindu untuk mendaki gunung akan selalu ada. Memang kita tidak akan bisa selamanya mendaki gunung. Tapi setidaknya tinggalkan sesuatu sebelum kita berhenti. Coba lestarikan tradisi ini.
Pada era sekarang mendaki gunung sekan akan menjadi semacam lomba. Siapa yang paling banyak mendaki gunung tertinggi maka dia yang akan menang. Ya benar semakin tinggi gunung yang kita daki maka kita akan semakin bangga. Akibatnya orang orang hanya mendaki gunung yang tinggi seperti Kerinci, Semeru dan Rinjani. Gunung gunung pendek yang lain tidak akan pernah menjadi target mereka selanjutnya. Apa benar tujuan mendaki gunung adalah keindahan ?
Di sekitar saya banyak orang pergi ke tempat tempat yang jauh untuk mendaki gunung padahal ada gunung di dekat tempat mereka yang belum mereka daki. Apa alasanya ? Tentu saja mereka lebih bangga mendaki gunung gunung yang lebih tinggi dan tenar, Seperti yang pernah saya rasakan waktu dulu. Apa benar gunung yang lebih tinggi dan jauh pasti lebih indah ? , Atau keindahan hanya di jadikan alasan belaka.
Kebanggaan hanya secuil anugrah dari apa yang kita dapat dari mendaki gunung. Karena sebenarnya mendaki gunung adalah “menciptakan kehidupan”. Mendaki gunung akan membentuk seperti apa kita akan hidup.
Dalam mendaki gunung kita di ajarkan :
1. Solidaritas
Bagaimana keadaan menggugah hati kita untuk saling tolong menolong
2. Keberanian
Kita di tuntut untuk menghadapi banyak tanda tanya, termasuk kematian
3. Kepemimpinan
Kita di tuntut untuk berfikir bagaimana cara agar semua teman bisa sampai di puncak
4. Kecerdasan
Keadaan sering menuntut kita untuk berfikir cerdas agar terhindar dari masalah
5. Pantang menyerah
Jika ingin sampai di puncak kita tidak di perbolehkan untuk mundur
Selain itu kita akan memperoleh banyak kenangan indah dengan orang orang yang takkan terlupakan. Kita juga akan mendapatkan lebih banyak teman yang bisa mewarnai hidup kita. Mendaki gunung akan membentuk karakter kita. Mendaki gunung adalah pembelajaran seperti apa kita akan hidup.