Pengalaman bertemu hewan ketika mendaki gunung
Jika anda berfirasat bahwa saya bertemu dengan hewan buas seperti macan atau serigala ketika mendaki gunung, maka anda berada di tulisan yang salah. Hewan buas seperti macan dan serigala tidak suka dijamah oleh manusia. Oleh karena itu mereka selalu mengasingkan diri sangat jauh dari jalur pendakian. Mereka akan selalu menjauh dari jalur pendakian yang sering dilewati para pendaki gunung. Jika pun mereka berada di jalur pendakian mungkin itu hanya kebetulan karena mereka sedang lewat mencari makan.
Tidak pernah ada macam yang menanti para pendaki di jalur pendakian untuk menyantapnya. Semua itu hanya ada dalam film layar lebar atau sinetron sinetron di TV. Tapi satu hal yang harus kita ingat adalah hewan buas itu masih ada disana. Hal itu dibuktikan dengan ditemukanya jejak jejak hewan buas di jalur pendakian gunung tertentu. Sebelum anda melanjutkan untuk membaca tulisan ini sebaiknya anda baca tulisan saya yang berjudul "5 hewan paling sering dijumpai ketika mendaki gunung"
Berikut adalah pengalaman pribadi saya bertemu dengan hewan ketika mendaki gunung :
1. Pacet
Ada puluhan pacet yang menempel di kaki dan tangan saya ketika mendaki gunung bawakaraeng. Karakter gunung yang mempunyai hutan tropis lebat menjadi surga tersendiri bagi para pacet penghisap darah ini. Pacet menjadi hewan yang tidak berbahaya ketika kita tahu cara untuk mengatasinya. Tapi jika tidak diatasi dengan benar gigitan pacet akan menimbulkan efek yang cukup buruk. Saya pun harus menunggu 3 minggu untuk sembuh dari gigitan pacet pacet tersebut. Kaki saya terdapat bercak bercak hitam bekas gigitan puluhan pacet.
2. Babi Hutan
Malam itu saya sedang mendaki gunung ciremay lewat jalur linggarjati berdua dengan teman saya. Gunung ciremay mempunyai hutan yang lebat sehingga babi hutan sangat damai hidup di dalamnya. Semak semak dan pepohonan di sekitar jalur pendakian bergoyang goyang dengan sendirinya. Ada sesuatu yang bergerak menerobos semak semak tersebut. Meskipun saya tidak bisa melihat dengan jelas hewan tersebut saya yakin jika hewan tersebut adalah babi hutan karena kotoranya sangat banyak berada di tengah jalur pendakian.
3. Nyamuk
Siang itu saya sedang mendaki gunung welirang lewat jalur pendakian tretes. Pada awal awal pendakian kita harus melewati tegalan penduduk yang kemudian disusul oleh hutan pinus. Di sini sangat banyak nyamuk kebun yang sangat mengganggu. Nyamuk tersebut menyerang dengan jumlah yang sangat banyak. Dengan jumlahnya yang sangat banyak nyamuk tersebut bergantian menyerang kulit kami. Meskipun kami terus bergerak nyamuk tersebut terus mengikuti kami. Ketika kami bergerak semakin jauh maka nyamuk yang berada di depan sudah siap menyambut. Bawalah lotion anti nyamuk ketika mendaki dari jalur tretes.
4. Burung jalak
Banyak pendaki yang sering bertemu dengan burung jalak ketika mendaki gunung lawu. Burung jarak tersebut biasanya mengikuti pergerakan para pendaki. Pendaki bahkan menyebutnya sebagi burung pemandu. Ada mitos barang siapa yang menyerang atau menyakiti burung ini maka dia akan mengalami kesialan atau bahkan kecelakaan. Burung jalak ini berwarna abu abu dengan kaki dan paruh berwarna kuning.
5. Semut Merah
Saya juga tidak mengira akan bertemu dengan hewan yang satu ini ketika mendaki gunung. Tapi hal itulah yang harus saya lalui ketika mendaki gunung guntur lewat jalur air terjun citiis. Medan pendakian gunung guntur yang terdiri dari pasir menjadi surga tersendiri bagi semut semut merah ini. Semut semut ini berada di jalur pendakian, merayap dengan jumlah yang sangat banyak diantara pasir. Saya bahkan harus berlari lari melewati medan gunung guntur yang menurut saya gunung dengan medan pendakian paling berat di jawa barat. Meskipun begitu semut semut tersebut masih sempat hinggap di kaki saya. Saya langsung mengusirnya karena gigitan semut ini akan sangat menyakitkan.
6. Tikus
Hewan inilah yang saya jumpai ketika camp di danau taman hidup gunung argopuro. Tikus tikus ini sangat berani. Mereka mendekat ke tenda kami untuk mencuri makanan kami. Meski kami terus mengusrinya mereka terus datang bergantian. Bahkan kami harus memasukkan semua perlengkapan pendakian seperti tas dan sandal karena takut digigit tikus. Tikus tersebut tampak sangat liar sehingga tidak mustahil untuk memakan apa saja.
7. Monyet
Hewan inilah yang paling banyak saya temui ketika mendaki gunung. Di gunung merbabu, ungaran, lawu dan rinjani masih terdapat banyak monyet yang berkeliaran. Di gunung rinjani monyet monyet ini sangat berani terhadap manusia. Mereka berani mendekat ke tenda para pendaki untuk mencuri makanan. Kadang mereka juga mengambil barang barang pendaki yang tergeletak seperti topi, kacamata dll
8. Ikan
Hewan yg hidup di air ini menjadi sebuah anugrah luar biasa ketika kita bisa menemukanya waktu mendaki. Kita bisa mendapatkan ikan di danau ranukumbolo, segara anak atau bahkan danau taman hidup. Di beberapa kesmpatan saya membawa pancing untuk menangkap ikan di danau danau tersebut. Ikan yang biasanya terdapat di Ranukumbolo adalah ikan mujaer dan ikan mas. Ikan yang terdapat di segara anak lebih banyak jenisnya dan lebih besar ukuranya. Karena saya bukan penggemar ikan jadi saya tidak terlalu tau jenis jenisnya.
8. Ikan
Hewan yg hidup di air ini menjadi sebuah anugrah luar biasa ketika kita bisa menemukanya waktu mendaki. Kita bisa mendapatkan ikan di danau ranukumbolo, segara anak atau bahkan danau taman hidup. Di beberapa kesmpatan saya membawa pancing untuk menangkap ikan di danau danau tersebut. Ikan yang biasanya terdapat di Ranukumbolo adalah ikan mujaer dan ikan mas. Ikan yang terdapat di segara anak lebih banyak jenisnya dan lebih besar ukuranya. Karena saya bukan penggemar ikan jadi saya tidak terlalu tau jenis jenisnya.
Itulah hewan hewan yang pernah saya temukan di gunung. Tapi pengalaman yang paling menakutkan adalah ketika saya tersesat di belantara gunung argopuro dan saya menemukan jejak jejak macan. Waktu itu saya sedang melakukan navigasi sendirian karena kami harus berpencar agar agar jalur pendakian cepat ditemukan. Jejaknya terlihat seperti kucing hanya saja lebih besar. Jarak antara jejak kaki belakang dan jejak kaki depan sekitar 1 meter. Saya tidak bisa membayangkan jika bertemu dengan kucing sebesar itu. (*O*)
Sekian tulisan saya tentang "Pengalaman bertemu hewan di gunung". Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umunya dan para pendaki gunung pada khusunya.
SALAM LESTARI
2 komentar:
bagus postingan nya sangat bermanfaat :D
Cari Tempat Rental Tenda Dome / Sewa Peralatan Camping / Hiking / Pendakian Maupun Kegiatan Outdor, Kami ada untuk anda yang mencari rental / sewa / persewaan Tenda Dome Maupun Peralatan Lainnya.
penyewaan tenda, Sewa tenda, dan peralatan lainnya, Tenda dome kapasitas 2 - 3 dan 4 - 5 orang, Tenda dome double layer, Tenda waterproof, Tenda Windproof, Tenda dome sewa perhari, maupun sewa Tenda harga diskon silakan hubungi kami, Puncak Petualang No.1 di Sidoarjo.
Perlengkapan kami :
1 Carrier 80lt/60lt (cover) > Rp 13.000 /hari
2 Carrier CONSINA 85lt (cover) > Rp 30.000 /3hari
3 Tenda dome doble layer ( 4-5 Orang ) > Rp 15.000 /hari
4 Sleping Bag ( dacron / Polar ) > Rp 5.000 /hari
5 Kompor ( Gasmate ) > Rp 5000 /hari
6 Nesting > Rp 5.000 /hari
7 Matras > Rp 3.000 /hari
8 Headlamp > Rp 5.000 /hari
9 Lentera Tenda > Rp 5.000 /hari
10 Tenda Pramuka > Rp 35.000 /hari
11 Egg Holder (isi 12) > Rp 5.000 /hari
12 Flysheet (3x3m) > Rp 5.000 /hari
13 Tongkat (Trekking Pole) > Rp 5.000 /hari
14 Tenda dome ( consina magnum 4 ) > Rp 25.000 /hari
15. Carrier Rei 60lt/80lt > Rp.25.000 /hari
= DAPATKAN POTONGAN UNTUK KEGIATAN OUTDOOR INSTANSI / SEKOLAH / TRANING OUTBOUND =
Alamat Petualang :
Lokasi : P. Sidokare Asri QQ.2, Sidoarjo ( Dekat Gading Fajar & Taman Pinang ) - Jawa Timur
SMS / WA : 08563430171
PIN : 28DC0A3D
www.puncakpetualang.com
Posting Komentar