"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Jalur Pendakian Gunung Lawu (Jalur Cemara Kandang)

Jalur Cemara kandang
Jalur pendakian Gunung lawu ada 3 yaitu jalur pendakian Cemoro sewu, jalur pendakian cemoro kandang dan jalur pendakian candi cetho. Gunung Lawu terletak di perbatasan propinsi jateng dan jatim dengan ketinggian 3265 mdpl. Gunung Lawu dapat didaki lewat Cemoro Kandang (Jawa Tengah) atau Cemoro Sewu (Jawa Timur), jarak kedua tempat ini tidaklah begitu jauh sekitar 500 Meter. Untuk sampai di puncak butuh waktu sekitar 6-7 jam dari cemoro sewu dan 7-8 jam dari cemoro kandang. 

Gunung Lawu adalah gunung paling dingin di tanah jawa. Pada pagi hari suhunya bisa mencapai sekitar -10 derajat celcius. Keunikan lainya gunung ini adalah adanya edelweis berwarna ungu di kawasan puncaknya

A. Transportasi
Dari Kota Solo pendaki harus bergerak ke arah air terjun Tawangmangu. Kemudian pendaki terus bergerak ke arah cemara sewu. Butuh waktu sekitar 1,5 jam dari solo untuk sampai di basecamp Cemara sewu atau cemara kandang. Jalan yang dilewati akan sangat menanjak dan berkelok kelok. Saat malam biasanya turun kabut di sekitar kawasan ini sehingga sangat berbahaya bagi perjalanan

Sedangkan jika pendaki datang dari kota Magetan maka pendaki harus terus bergerak ke arah objek wisata telaga sarangan. Objek wisata Telaga sarangan berjarak sekitar 17 Km dari Kota Magetan. Jangan masuk ke objek wisata Telaga Sarangan karena basecamp Cemara sewu masih jauh di depan. Pendaki terus berjalan lurus mengikuti jalan yang ada, maka pendaki akan sampai di basecamp pendakian gunung lawu jalur Cemara Sewu. Pendaki perlu maju lagi sekitar 500 meter untuk sampai di basecamp pendakian gunung lawu jalur Cemara Kandang

B. Informasi
1. Basecamp
Di jalur cemara kandang ada sebuah basecamp di belakang pos perijinan pendakian. Pendaki dapat menitipkan motor atau menginap di situ.
2. Registrasi
5 Ribu / Orang
3. Waktu Tempuh
7 – 8  jam perjalanan
4. Mata air
Mata air hanya terdapat di Pos 3. Mata air tersebut sering di sebut dengan istilah sendang penganten

C. Pendakian
Basecamp – Pos 1
Saat Perjalanan menuju pos 1 pendaki akan mulai memasuki hutan yang cukup lebat. Tak jarang terdapat monyet monyet bergelantungan dan menjatuhkan ranting ranting yang mengagetkan pendaki. Setelah berjalan sekitar 60 – 90 menit maka pendaki akan sampai pada pos 1 yang terletak di kiri jalan.

Pos 1- pos 2
Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 hampir mirip seperti perjalanan dari basecamp ke pos 1. Setelah berjalan sekitar 45 – 60 menit maka pendaki akan sampai di pos 2 yang terdapat di kiri jalan

Pos 2 - pos 3

Setelah melewati pos 2 jalan terus menanjak hingga sampai di pos 3 yang terletak di kanan jalan. Untuk mencapain pos 3 pendaki membutuhkan waktu sekitar 60 – 90 menit. Di pos 3 terdapat bangunan yang dapat di gunakan pendaki untuk bermalam. Jika pendaki hendak mengambil air maka pendaki harus berjalan ke arah puncak sekitar 5 menit untuk mencapai mata air. Mata air terdapat di kanan jalur pendakian. Mata air tersebut bernama sendang penganten.

Pos 3 – pos 4

Beranjak dari pos 3 pendaki akan berjalan di temani jurang di sisi kiri. Jalur tidak terlalu menanjak dan cenderung berkelak kelok. Setelah berjalan sekitar 90 – 120 menit maka pendaki akan sampai di pos 4. Di pos 4 ada sebuah bangunan tembok di kiri jalan. Di depan pos ada sebuah dataran yang cukup luas yang tampak seperti sabana kecil.

Pos 4 – Puncak


Untuk menuju puncak pendaki harus melalui jalur yang naik turun. Pendaki membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 jam untuk mencapai puncak. Pendaki akan menemui banyak bunga edelweis yang tampak indah menawan. Beberapa waktu berlalu pendaki akan sampai pada sebuah pertigaan. Jika pendaki mengambil jalan yang lurus maka akan mengantarkan pendaki ke kawasan argodalem.

Argodalem adalah keraton makam keramat prabu brawijaya. Di sekitar keraton terdapat rumah yang terbuat dari botol sehingga para pendaki sering menyebutnya rumah botol . Di kawasan tersebut juga terdapat warung yang menjual makanan dan minuman. Pemilik warung tersebut sudah sangat tenar di kalangan para pendaki. Pemilik warung tersebut adalah seorang nenek yang sering di panggil mbok yem. Para pendaki dapat menginap di warung tersebut . Warung tersebut mampu menampung sekitar 70 – 100 orang.

Jika pendaki mengambil jalan menanjak yang berbelok ke kanan maka pendaki akan berjalan mengarah ke puncak. Perjalanan ke puncak dari pertigaan memakan waktu sekitar 30 menit dari pertigaan. Di puncak ada sebuah tugu besar yang menjadi tanda berakhirnya perjalanan para pendaki.


Baca Juga :
Jalur pendakian gunung lawu (jalur cemara sewu)


2 komentar:

Unknown mengatakan...

tanggal 1 april insya allah kami akan menuju puncak lawu,semoga di beri kemudahan dlm perjalanan nanti.....amin

Anggi mengatakan...

makasih atas infonya gan....

http://munggahgunungyo.blogspot.com/

Posting Komentar