"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Jalur Pendakian Gunung Slamet (Jalur Guci)

Jalur Pendakian Guci
Gunung Slamet terletak di Selatan kota Tegal atau utara kota purwakarta dan mempunyai ketinggian 3428 mdpl. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi ke-2 di pulau jawa setelah gunung semeru. Gunung Slamet terkenal dengan hutannya yang masih sangat rimbun. Bahkan terkadang sinar mentari tidak mampu menembus pepohonan sehingga tanahnya menjadi lembab. Gunung Slamet bisa didaki menggunakan beberapa jalur diantaranya jalur pendakian guci, jalur pendakian bambangan, jalur pendakian dukuhliwung, jalur pendakian kaliwadas

A. Transportasi
Semarang – Kendal – Batang – Pekalongan – Pemalang – Bantarbolang – Moga – Guci. Ketika pendaki mulai memasuki daerah pemalang maka akan terdapat sebuah jalan yang menuju ke arah Purbalingga. Sebelum sampai di kota pemalang pendaki berbelok ke kiri ke arah bantar bolang. Setelah itu pendaki terus melaju ke arah moga. Di pertigaan moga jalan yang ke arah kiri adalah menuju Purbalingga dan yang lurus ke arah guci. Jalur ini akan lebih pendek daripada lewat kota tegal. Dari pemalang ke guci membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 jam menggunakan motor atau mobil.

B. Informasi
1. Basecamp
Di jalur ini tidak terdapat basecamp. Pendaki dapat menitipkan motor dan sekaligus membayar registrasi di basecamp pecinta alam setempat yang bernama galas. Galas adalah singkatan dari Gabungan Pecinta Alam Slamet. Galas adalah organisasi pengelola jalur ini.
2. Registrasi
10 Ribu / Orang
3. Waktu Tempuh
9 - 10 jam perjalanan
4. Mata air
Mata air hanya terdapat di Pos 5 dan batas vegetasi. Di pos 5 dan batas vegetasi mata air berupa aliran sungai yang terisi air hanya pada musim hujan. Kedua mata air tersebut berada di sebelah kanan jalur karena berasal dari sungai yang sama.

C. Pendakian
Basecamp – Pos 1
Pendaki akan memulai perjalanan dari wisata air panas guci. Pertama tama pendaki harus mencari jalan yang menuju bumi perkemahan. Setelah itu pendaki dapat melanjutkan perjalanan ke puncak dengan melewati jalan setapak dari batuan yang sudah mulai rusak. ketika pertama masuk jalan setapak pendaki akan melewati sebuah warung di kanan jalan.

Setelah itu pendaki akan langsung memasuki hutan cemara yang berada di sela sela perkebunan. Di tengah jalan pendaki akan menjumpai 2 pertigaan. Lurus ketika melewati pertigaan yang pertama (jangan berbelok kanan). Ketika menemui pertigaan yang ke dua pendaki harus berbelok ke kanan. Jika lurus pendaki akan sampai pada sebuah sungai dan jembatan rusak 5 menit berselang.

Setelah itu akan sampai pada sebuah sungai yang cukup deras. Beberapa meter sebelum sungai pendaki harus masuk ke jalur yang berbelok ke kiri dan menanjak. Jalur tersebut terbuat dari aspal dengan lebar sekitar 30 cm. Setelah berjalan cukup lama maka pendaki akan sampai di pos 1 yang terletak di kanan jalan. Perjalanan dari basecamp ke pos 1 memakan waktu sekitar 90 – 120 menit. Pos 1 hanyalah tanah datar yang tidak cukup luas dan tidak terdapat bangunan apapun di atasnya

Pos 1- pos 2
Menuju pos 2 pendaki akan mulai memasuki hutan gunung slamet yang terkenal lebat. Perjalanan akan sangat membosankan karena pendaki tidak akan melihat pemandangan apapun selain hutan. 60 – 90 menit berselang maka pendaki akan sampai di pos 2. Pos 2 hanyalah tanah lapang yang cukup luas dan tidak terdapat bangunan apapun di atasnya

Pos 2- Pos 3
Perjalanan ke pos 3 tidak berbeda jauh dengan perjalanan dari pos 1 ke pos 2. Perjalanan ke pos 3 akan membutuhkan waktu sekitar 60 – 90 menit. Pos 3 hanyalah tanah lapang yang cukup luas dan tidak terdapat bangunan apapun di atasnya

Pos 3 – Pos 4
Perjalanan dari pos 3 ke pos 4 adalah perjalanan yang cukup panjang. Jalur masih membentang di tengah hutan gunung slamet yang lebat. 90 – 120 menit kemudian pendaki akan sampai di pos 4. Pos 4 hanyalah tanah lapang yang cukup luas dan tidak terdapat bangunan apapun di atasnya.

Pos 4 – pos 5
Perjalanan menuju pos 5 akan cukup terasa berat karena jalur menjadi sangat lebat. Tak jarang pendaki harus merangkak karena jalur tertutup oleh pohon tumbang dan ranting ranting. 60 – 90 menit kemudian pendaki akan sampai di pos 5. Di pos 5 ada sebuah bangunan yang dapat di gunakan pendaki untuk bermalam. Jika hendak mengambil air pendaki dapat menuruni jalan kecil di kanan jalur yang terdapat sedikit di atas pos. Untuk mengambil air pendaki harus berhati hati karena jalan sangat curam.

Pos 5 – Batas Vegetasi
Menuju batas vegetasi pendaki akan melewati hutan yang tidak selebat perjalanan sebelumnya. 45 – 60 menit kemudian pendaki akan sampai di batas vegetasi atau sering di sebut plawangan (lawang/pintu). Di batas vegetasi ada beberapa tanah datar yang dapat di gunakan untuk membuat tenda. Untuk mengambil air pendaki dapat mencarinya di kanan jalur.

Batas Vegetasi - Puncak Slamet 
Menuju puncak pendaki harus melewati jalan yang terdiri dari batuan, pasir dan kerikil. Jalan yang dilalui akan sangat terjal dan berat. Sebaiknya tinggalkanlah petunjuk karena banyak pendaki hilang di daerah ini ketika kabut. 90 – 120 menit kemudian pendaki akan sampai di kawasan puncak slamet.
Puncak slamet – puncak surono (puncak tertinggi) 
Setelah pendaki sampai di puncak maka jangan bergerak ke kanan. Karena di situ merupakan daerah yang terdiri dari pasir yang labil. Bahkan pasir akan bergerak ketika tertiup angin. Jika pendaki hilang di daerah ini maka tidak akan pernah ditemukan.
Pendaki harus melipir terus ke kiri. Setelah itu pendaki akan sampai pada kawah gunung slamet yang luar biasa besar. Pendaki sering menyebutnya segoro wedi ( samudra pasir ) karena luasnya yang sangat menakjubkan. Pendaki harus terus melipir ke kiri hingga akhirnya jalan membawa pendaki turun ke kawah.

Setelah itu pendaki harus kembali memanjat ke sebuah bukit yang merupak puncak tertinggi slamet. Perjalanan ini sangat berbahaya dan sebaiknya jangan dilakukan jika tidak ada seorang yang sudah pernah ke puncak surono atau seorang pendaki profesional. Perjalanan ke puncak tertinggi membutuhkan waktu sekitar 60 – 90 menit. Di puncak tertinggi pendaki akan menemui sebuah makam yang merupakan makam seseorang bernama surono. Dia terjatuh ke jurang saat mengambil gambar. Untuk menghormatinya Namanya di abadikan sebagai puncak tertinggi slamet 

Puncak Surono

0 komentar:

Posting Komentar