"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

6 Kemampuan Teknis dalam Navigasi Darat

Pada dasarnya Navigasi Darat merupakan kumpulan dari beberapa kemampuan teknis yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut terdapat pada konsep, alat alat yang digunakan dan penggunaan alat alat tersebut. Jika kita membongkar Navigasi Darat secara lebih dalam maka dapat kita jabarkan beberapa kemampuan teknis yang harus dimiliki dalam penerapan Navigasi Darat. Penjabaran tersebut diharapkan dapat mempermudah para penggiat navigasi darat untuk menyusun panduan dalam pembelajaran navigasi darat. Kemampuan teknis yang dibutuhkan dalam kegiatan navigasi darat dapat dijabarkan secara berikut :

1. Kemampuan dalam memahami konsep dasar peta 
Peta adalah salah satu amunisi wajib dalam melakukan navigasi darat. Peta dapat memberikan banyak informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Konsep dasar peta harus dipahami oleh para penggiat alam bebas mengingat banyaknya kekeliruan dalam pemahaman konsep dasar peta pada pembelajaran Navigasi Darat. Kenyataan yang ada saat ini banyak penggiat alam bebas yang bahkan belum bisa membedakan antara peta dan denah. Setiap penggiat alam bebas harus paham tentang unsur unsur peta agar bisa membedakan antara peta dengan denah. 

Selain itu masih banyak penggiat alam bebas yang bingung tentang peta yang digunakan dalam melakukan navigasi darat. Diluar sana ada banyak sekali jenis jenis peta yang satu sama lain mempunyai karakteristik tersendiri. Penggiat alam bebas yang belajar peta dengan cara "menghafal" bisa dipastikan akan kebingungan jika menggunakan peta yang belum pernah dipelajarinya. Konsep pembelajaran harus diganti dari sekedar "menghafal" menjadi pembelajaran tentang konsep. Jika penggiat alam bebas bisa memahami konsep dasar peta maka tidak perlu bingung menggunakan peta jenis apapun

Misalnya ketika penggiat alam bebas biasa "menghafal" tentang spesifikasi peta RBI skala 1 : 25.000. Mereka menghafalkan bahwa jarak antar grid pada peta adalah 3,7 cm, jarak antara grid koordinat adalah 30 detik, jarak antar garis kontur 12,5 m dan lain sebagainya. Spesifikasi tersebut sebenarnya hanya berlaku untuk peta RBI Skala 1 : 25.000. Peta RBI skala 1 : 50.000 tentunya mempunyai spesifikasi yang berbeda sehingga jika kita "menghafal" spesifikasi tersebut maka kita akan kebingungan jika menggunakan peta dengan jenis yang lain. Setiap peta memiliki spesifikasi yang berbeda sehingga kita harus mempunyai pengetahuan untuk mengkaji sebuah peta sebelum digunakan. Sebelum menggunakan sebuah peta perlu adanya upaya pengkajian untuk memahami spesifikasi peta yang digunakan. Perlu dilakukan pengkajian tentang unsur unsur peta seperti judul, skala, arah utara, legenda, keterangan dan lain sebagainya. Sepesifikasi teknis peta juga perlu dipelajari terlebih dahulu seperti misalnya jarak antar garis grid koordinat geografis, jarak antar garis grid koordinat UTM dan lain sebagainya.

2. Kemampuan dalam membaca Peta
Setelah memahami konsep dasar peta selanjutnya adalah pembelajaran untuk membaca peta. Peta tersusun dari beberapa informasi geospasial yang saling tumpang tindih. Seperti misalnya peta RBI yang tersusun oleh 8 layer informasi yaitu perairan, hidrografi, hipsografi (Topografi), transportasi, batas wilayah, penggunaan lahan, bangunan dan fasilitas umum yang masing masing memiliki karakteristik tersendiri. Kemampuan membaca peta hanya bisa dimiliki setelah kita memahami karakter masing masing layer tersebut. Misalnya layer hipsografi/topografi yang selalu diidentikkan dengan garis kontur. Garis kontur memiliki karakteristik tersendiri seperti misalnya tidak terputus, tidak saling potong, tidak bercabang dan lain sebagainya. Transportasi pun terbagi menjadi beberapa jenis seperti jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal hingga jalan setapak. Jika kita tidak memahami satu persatu karakteristik tersebut maka kita akan kesulitan dalam membaca peta. Orang orang yang sudah mahir menggunakan peta bahkan bisa membaca peta tanpa perlu melihat legenda yang terdapat pada peta. 

3. Kemampuan dalam membaca koordinat peta
Salah satu kemampuan yang sulit untuk dipelajari adalah keterampilan dalam membaca koordinat peta. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk membaca koordinat peta. Masing masing cara memiliki tata caranya tersendiri. Kita dapat membaca koordinat peta dengan menggunakan protaktor atau penggaris. Membaca peta menggunakan protaktor dan penggaris memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing. Tahap tahap yang harus dilakukan pun berbeda walaupun sebenarnya konsepnya sama. Membaca koordinat peta dengan refrensi geografis pun tentu berbeda dengan peta yang mempunyai refrensi UTM.

4. Kemampuan dalam memperkirakan arah 
Kemampuan dalam memperkirakan arah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu menentukan arah pada peta dan menentukan arah di lapangan. Untuk menentukan arah kita harus memahami terlebih dahulu tentang konsep sudut azimuth dan back azimuth. Untuk menentukan azimuth pada peta kita dapat menggunakan busur sedangkan untuk menentukan azimuth di lapangan kita dapat menggunakan kompas. Jenis kompas pun bermacam macam, ada jenis kompas yang tidak memungkinkan jika digunakan untuk menentukan azimuth. Pemahaman jenis jenis kompas sangat dibutuhkan untuk mendukung kemampuan dalam menentukan arah.

Selain mampu menentukan sudut azimuth menggunakan kompas di lapangan. Kita juga harus mampu bergerak ke arah sudut tertentu dengan tepat. Pergerakan tersebut terdiri dari beberapa jenis, bisa langsung bergerak mengikuti arah pada kompas, bisa juga bergerak secara Man to man. Konsep pergerakan secara Man to man harus dibahas pada bab tersendiri karena membuthkan pembelajaran yang lebih mendalam.
 
5. Kemampuan dalam memperkirakan jarak
Selain mampu memperkirakan arah kita juga harus mampu memperkirakan jarak. Jarak yang harus ditempuh dalam sebuah perjalanan digunakan untuk menghitung waktu tempuh dan perbekalan yang harus dibawa. Jarak yang didapatkan bisa berupa jarak horisontal dan jarak diagonal. Masing masing jarak memiliki konsep dan perhitungan tersendiri. Dalam memperhitungkan jarak diagonal juga harus melibatkan elevasi ketinggian. Sedangkan ketinggian didapatkan dari kemampuan membaca garis kontur. Memperkirakan jarak dapat dilakukan di atas peta atau langsung di lapangan. Masing masing memiliki tata cara dan konsep yang berbeda.

6. Kemampuan dalam memperkirakan posisi
Pada dasarnya posisi merupakan hasil perhitungan dari jarak dan arah. Dari kemampuan memperkirakan jarak dan arah maka kita dapat memperkirakan posisi. Memperkirakan posisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu memperkirakan posisi dimana kita berada dan memperkirakan posisi objek lain pada peta. Keduanya memiliki konsep dan tahapan yang berbeda. Memperkirakan posisi pada peta erat kaitanya dengan kemampuan membaca  koorinatpeta karena posisi dilambangkan dengan nilai koordinat. Untuk memperkirakan posisi di lapangan kita harus menguasai ilmu Resection dan Intersection.

Itulah 6 kemampuan teknis yang harus dimiliki dalam navigasi darat. Ketika ke-6 kemampuan teknis tersebut telah dimiliki maka Navigasi Darat akan bisa dikuasai sepenuhnya. Perpaduan dari ke-6 kemampuan teknis tersebut dapat menghasilkan solusi dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan navigasi darat.

Ditulis oleh : Andriyana L

Salam Lestari

2 komentar:

Dave Thames mengatakan...

Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

Rai Vinsmoke mengatakan...

ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

Posting Komentar