"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

OSPEK, Sebuah Rantai Kebencian

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau Ospek adalah sesuatu yang wajib dijalani oleh mahasiswa baru (Maba) sebelum menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Setiap Perguruan Tinggi mempunyai sebutan tersendiri untuk kegiatan yang satu ini, jangka waktu dan tata cara pelaksanaanya pun berbeda beda, tergantung kebijakan Himpunan Mahasiswa yang bernaung di masing masing perguruan tinggi tersebut.

Apa yang kita pikirkan tentang OSPEK ?

Jika kita mendengar kata ospek maka hal pertama yang terbayang di pikiran kita adalah tentang "Gojlokan". Hal itu sudah sangat umum terjadi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia bahwa Maba harus melakoni Gojlokan dari para Seniornya sebelum menjadi mahasiswa. Tapi kebanyakan mahasiswa tidak memahami definisi sesungguhnya tentang ospek karena mereka hanya memahami tentang cara menggojlok maba.

OSPEK dengan seluruh rangkaian acaranya merupakan awal pembentukan watak bagi seorang mahasiswa baru. Namun kebanyakan mahasiswa telah menyimpangkan makna sesungguhnya dari hal itu. Kini ospek hanya menjadi proses gojlok menggojlok tanpa arah dan tujuan.

Berapa lama pelaksanaan Ospek di kampus ?

Beberapa kampus tidak memakai nama ospek lagi untuk menyalurkan hasratnya. Ospek hanya dilakukan beberapa hari saja sebelum menjadi mahasiswa. Tapi setelah ospek selesai sebuah acara dengan nama lain sudah menunggu para maba. Acara tersebut tidak lain hanyalah acara ospek yang telah berganti nama, misalnya PMB (Penerimaan mahasiswa baru) dan sebagainya.

Saya sendiri harus melewati masa PMB (Ospek) selama 1 semester. Di jurusan lain ada yang harus melewati PMB selama 2 semester bahkan yang paling extreme adalah hingga 3 semester. Dengan waktu selama itu maba terus digojlok, diberi tugas, diberi hukuman dst. Tidak jarang ada maba yang memilih mengundurkan diri menjadi mahasiswa karena tidak kuat melewati masa ospek.

Jika kita berfikir secara logis, Apakah proses pembentukan watak mahasiswa membutuhkan waktu selama itu ? atau hanya seniornya yang terlalu bodoh membuat sistemnya. Waktu mereka habis terbuang untuk hal hal yang sebenarnya bukan menjadi prioritas mereka berada di perguruan tinggi. Ingat, mereka punya orang tua yang menggantungkan harapan pada pundak putra putrinya.

Sebenarnya kegiatan semacam ini tidak diperbolehkan oleh pihak kampus, tapi biasanya para senior nekad melakukan kegiatan ini secara ilegal. Bagi para senior, mengancam maba untuk tidak melapor pada pihak kampus adalah semudah membalikkan telapak tangan. Semua itu mereka lakukan hanya untuk melampiaskan ambisi balas dendam mereka.

Beberapa tahun setelah itu saya menjadi mahasiswa senior di kampus. Saya berada di pihak senior yang akan menggojlok para maba. Ketika itu kami sedang rapat karena proses PMB yang seharusnya 1 semester diperpendek menjadi 4 bulan oleh pihak kampus. Teman teman memperjuangkan dengan gigih agar PMB bisa dilakukan selama 1 Semester. Kalimat berikut sering keluar dari mulut teman teman :
  • Ya nggak bisa donk, kita dulu 1 semester masak mereka cuma 4 bulan doank
  • Enak banget mereka, dulu PMB kita aja lama banget sampai 1 semester. Mereka cuma 4 bulan
  • Wah nggak adil kalo caranya kayak gini, gimanapun caranya pokoknya harus tetap dilaksanakan 1 semester
Perhatikan dengan baik kalimat kalimat tersebut ! . Masihkan dendam itu rapi tersembunyi ???
Yang terpenting bukan seberapa banyak dan seberapa lama gojlokan yang harus mereka terima, tapi tentang kesuksesan membentuk watak mahasiswa yang baik. Beberapa mahasiswa memang lebih memahami tentang gojlokan daripada proses pembelajaran watak.

Jauh dari dalam lubuk hati manusia pasti akan tercipta dendam ketika disakiti, seperti apapun mereka menyembunyikanya. Hanya sedikit mahasiswa yang bisa meredam dendam tersebut. Dendam tersebut hanya akan melahirkan rantai kebencian tiada henti. Dendam tersebut menyusupi niat yang sebenarnya baik. 

Mari para mahasiswa, kita kembali pada definisi dasar tentang membentuk watak dan kepribadian mahasiswa baru. Jangan biarkan kita menjadi budak dari rasa dendam. Jangan biarkan kegiatan ini hanya akan menjadi rantai kebencian tiada akhir.

Tulisan dari maba yang paling diburu senior, yang paling banyak tercatat pada daftar ketidakhadiran kegiatan PMB


SALAM LESTARI

0 komentar:

Posting Komentar