"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"
Tampilkan postingan dengan label Jalur Pendakian Gunung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jalur Pendakian Gunung. Tampilkan semua postingan

Jalur Pendakian Gunung Merapi


Jalur pendakian Gunun Merapi
Gunung Merapi adalah salah satu gunung paling aktif di dunia. Gunung ini memiliki tinggi sekitar 2.968 mdpl (tahun 2006). Meskipun tidak terlalu tinggi gunung merapi menjadi salah satu tujuan favorit pendakian di Indonesia. Untuk mendaki gunung Merapi pendaki biasanya menggunakan jalur pendakian selo. Jalur pendakian selo adalah jalur pendakian gunung Merapi yang terletak di sisi utara gunung Merapi. Jalur pendakian selo merupakan jalur pendakian yang paling aman sehingga menjadi sangat populer di kalangan pendaki.

Lereng sisi selatan gunung merapi berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

A. Transportasi
Pendaki dapat memulai perjalanan menuju puncak gunung merapi menggunakan jalur selo yang terletak di desa Lencoh, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali. Kec. selo terletak di tengah tengah jalan yang menghubungkan Kab. Boyolali dan Kab. Magelang. Jika pendaki datang dari Boyolali maka pendaki membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di basecamp selo. Jika pendaki datang dari Kota magelang pendaki membutuhkan waktu sekitar 60 menit untuk sampai di basecamp selo. Jalan yang dilalui untuk menuju basecamp naik turun dan berkelok kelok. Jalan yang dilalui masih mulus dan terdiri dari 2 lajur. Ketika malam hari tidak jarang kabut datang menyelimuti jalan ini. Setelah sampai di pertigaan desa lencoh pendaki harus bergerak ke arah selatan menuju basecamp. Pendaki bisa mengikuti tulisan "NEW SELO" yang terlihat sangat jelas dari jalan raya. Basecamp pendakian terletak di sisi kiri jalan sebelum objek wisata "NEW SELO"

B. Informasi
1. Basecamp
Ada
2. Registrasi
3-5 ribu / orang
3. Waktu Tempuh
5 – 6  jam perjalanan 
4. Mata air
Tidak ada mata air sepanjang perjalanan ke puncak.

C. Pendakian
Basecamp- Pasar Bubrah
Dari basecamp pendaki harus berjalan terlebih dahulu melalui jalan aspal yang menuju ke objek wisata "NEW SELO". Sebaiknya pendaki mengambil air terlebih dahulu di basecamp karena sepanjang perjalanan ke puncak pendaki tidak akan menemukan sumber air. Jalan aspal yang dilewati pendaki akan berhenti di objek wisata NEW SELO". Dari basecamp pendaki membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tempat tersebut. 

Dari sini pendaki harus melanjutkan perjalanan menggunakan jalan setapak hingga kawasan pasar bubrah. Pertama tama pendaki akan berjalan disekitar ladang penduduk. Setelah itu pendaki akan mulai memasuki kawasan hutan gunung Merapi. Sebenarnya terdapat 2 jalur yang dapat digunakan untuk menuju pasar bubrah. Pada saat awal pendakian pendaki akan berjumpa dengan lembah di sisi kiri jalan. Ada jalan menurun yang membawa pendaki menyeberangi lembah tersebut. Setelah itu pendaki akan sampai di jalur kartini yang akan mengantarkan pendaki menuju pasar bubrah. Sebaiknya pendaki yang baru pertama kali mendaki gunung merapi jangan menggunakan jalur kartini karena jalur tersebut jarang dilewati.

Jika pendaki terus berjalan lurus dengan mempertahankan posisi lembah terus berada di sebelah kiri maka pendaki sudah berada di jalur normal yang umum digunakan para pendaki. Sebelum sampai ke pasar bubrah sebenarnya terdapat 3 pos pendakian. Di pos tersebut tidak terdapat bangunan apapun yang bisa digunakan untuk berlindung. Para pendaki gunung jarang memanfaatkan pos tersebut. Biasanya para pendaki mendirikan tenda di pasar bubrah karena tempatnya sangat luas dan cukup dekat dengan puncak merapi.

Setelah berjalan sekitar 2 jam maka pendaki akan keluar dari kawasan hutan. Setelah itu pendaki akan melewati batuan batuan besar. Jalan yang dilewati membentang di punggungan bukit dengan lembah di sebelah kanan dan kiri. Pada perjalanan kali ini pendaki masih akan menjumpai pepohonan walaupun jumlahnya tidak banyak. Setelah 1 jam berselang pendaki akan benar benar sampai di kawasan yang tidak bisa ditumbuhi pohon. Medan pendakian berupa batuan, kerikil dan pasir yang tentu saja lebih berat dari sebelumnya.
Pasar Bubrah Gunung Merapi
Setelah berjalan selama sekitar 45-60 menit maka pendaki akan sampai di kawasan pasar bubrah. Sebaiknya pendaki tidak sampai di pasar bubrah ketika malam hari karena tempat ini sering berkabut ketika malam. Ketika kabut datang maka pendaki akan kesulitan menemukan tempat untuk mendirikan tenda di pasar bubrah. Walaupun pasar bubrah sangat luas tetapi tidak semuanya bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda. Batuan batuan besar tersebar di tempat ini dengan kerikil kerikil kecil yang berceceran di bawahnya. Kerikil dan batuan kecil bisa merobek bagian bawah tenda.

Pada saat liburan pasar bubrah sangat ramai dipenuhi oleh para pendaki. Pasar bubrah adalah tempat camp yang strategis karena hanya berjarak sekitar 60 menit dari puncak merapi. Para pendaki biasanya melakukan perjalanan menuju puncak ketika pagi hari karena jalur yang digunakan untuk menuju puncak sangat terjal dan berbahaya. Untuk menuju puncak merapi pendaki membutuhkan persiapan fisik yang lebih matang karena jalur yang dilalui akan sangat berat. Pendaki akan berjibaku dengan batuan batuan besar yang tersebar diantara lautan pasir dan kerikil kerikil kecil. Jalur yang dilalui sangatlah labil sehingga tidak jarang ada longsoran batu dan kerikil kerikil kecil. 
Perjalanan menuju puncak merapi
Perjalanan menuju puncak Merapi
Puncak gunung merapi berada di pinggir kawah gunung merapi. Di puncak tidak ada tanda semacam tugu trianggulasi atau papan petunjuk. Puncak gunung merapi sangat sempit sehingga kita harus berjejal jejalan dengan pendaki lain di puncak merapi. Puncak merapi yang sekarang berbeda dengan puncak merapi yang dulu, pun dengan jalur pendakianya. Apa perbedaanya ?
Baca ini :

Puncak Gunung Merapi
SALAM LESTARI





Jalur Pendakian Gunung Slamet (Jalur Bambangan)

Gunung Slamet
Jalur Pendakian Bambangan

Gunung Slamet terletak di Selatan kota Tegal atau utara kota purwakarta dan mempunyai ketinggian 3428 mdpl. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi ke-2 di pulau jawa setelah gunung semeru. Gunung ini terkenal dengan hutannya yang masih sangat rimbun. Bahkan terkadang sinar mentari tidak mampu menembus pepohonan sehingga tanahnya menjadi lembab.

A. Transportasi
Semarang–Kendal–Batang–Pekalongan–Pemalang–Bantarbolang–Moga–Bambangan. Ketika pendaki mulai memasuki daerah pemalang maka akan terdapat sebuah jalan yang menuju ke arah purbalingga. Sebelum sampai di kota pemalang pendaki berbelok ke kiri ke arah bantar bolang. Setelah itu pendaki terus melaju ke arah moga. Di pertigaan moga jalan yang ke arah kiri adalah menuju purbalingga dan yang lurus ke arah guci. Pendaki akan mengambil jalan yang ke kiri dan menurun ke arah Bumiayu/Purbalingga. Setelah itu di pertengahan jalan antara moga dan purbalingga pendaki akan mengambil jalan berbelok ke kanan yang menanjak untuk sampai di desa bambangan. Jalan terbuat dari aspal hingga basecamp.

B. Informasi
1. Basecamp
Di jalur ini terdapat basecamp yang biasanya di gunakan pendaki untuk bermalam. Basecamp terletak Beberapa meter sebelum balai desa di sebelah kiri jalan.  
2. Registrasi
5 Ribu / Orang
3. Waktu Tempuh
8 – 9  jam perjalanan
4. Mata air
Mata air hanya terdapat di Pos 5. Mata air di pos 5 adalah mata air permanen. 

C. Pendakian
Basecamp – Batas Vegetasi
Pertama tama pendaki akan melewati jalan aspal hingga pintu gerbang pendakian. Setelah melewati pintu gerbang pendakian pendaki harus mengambil jalan yang berbelok ke kanan menyebrangi sungai. Ketika perjalanan ke puncak sungai harus terus berada di sebelah kiri. Setelah itu pendaki akan melewati kawasan ladang penduduk. Jalur di daerah ini cukup membingungkan. Sebaiknya pendaki berangkat pada waktu pagi hari ketika banyak orang yang sedang bekerja di ladang. Setelah itu pendaki akan sampai pada sebuah lapangan rumput. 
Di lapangan tersebut ada sebuah pertigaan. Ke kiri atau ke kanan sama saja karena jalur ini akan kembali menyatu sebelum melewati pos 1. Biasanya  pendaki mengambil jalan yang berbelok ke kanan karena jalan yang dilalui lebih mudah dan lebih jelas. Di tengah jalan pendaki akan melewati pos 1 yang masih terletak dikawasan ladang penduduk. Pos 1 kemungkinan sekarang sudah rusak. 

Beberapa menit kemudian pendaki akan sampai di hutan raya gunung slamet. Di perbatasan antara kawasan ladang dan kawasan hutan pendaki akan berjumpa dengan sebuah patok di sisi kiri jalan. Setelah itu pendaki akan memasuki hutan raya gunung slamet yang terkenal lebat. Perjalanan dari basecamp menuju batas vegetasi antara ladang dan hutan memakan waktu sekitar 60-90 menit.

Pintu masuk hutan – pos 5
Setelah memasuki hutan jalur yang dilalui akan sangat lembab karena cahaya matahari tak mampu menembus hutan gunung slamet yang lebat ini. Jalur yang dilalui hingga sampai pos 5 akan terus membentang di tengah tengah hutan gunung slamet. Setelah melewati pos 2 pendaki akan melewati 2 pohon besar yang terlihat seperti pintu raksasa. Konon katanya pintu tersebut adalah jalan menuju kerajaan ghaib gunung slamet. 

Setelah itu pendaki akan melewati pos 3 dan sampailah di pos 4 yang terletak di kanan jalan. Pos 4 bernama samarhantu yang berasal dari 2 suku kata yaitu samar dan hantu. Para pendaki biasanya menghindari untuk mendirikan tenda di tempat ini karena katanya tempat ini sangat angker dan banyak pendaki yang sering diganggu makhluk halus ketika bermalam di tempat ini.

Sekitar 15 menit dari samarhantu pendaki akan sampai di pos 5. Di pos 5 berbeda dengan pos pos sebelumnya. Di sini ada sebuah bangunan yang dapat digunakan pendaki untuk bermalam. Di depan pos 5 ada tanah yang cukup lapang untuk mendirikan tenda. Jika pendaki hendak mengambil air pendaki dapat melewati jalan menurun di sisi kiri jalur. Perjalanan dari Basecamp ke pos 5 memerlukan waktu sekitar 4 - 5 jam.

Pos 5
Pos 5 – Puncak
Untuk sampai di pos 6 pendaki memerlukan waktu sekitar 30 – 45 menit perjalanan. Jalur tidak lagi berada di tengah hutan slamet yang lebat.  Di pos 6 ada sebuah bangunan di kanan jalan yang dapat di gunakan pendaki untuk bermalam.

Pos 6
Ketika mulai beranjak dari pos 6 Jalur akan melewati rumput rumput hijau di sela sela pohon yang terbakar . Sekitar 30 – 45 menit perjalanan maka pendaki akan sampai di batas vegetasi antara hutan dan kawasan puncak gunung Slamet. Daerah ini sering di sebut plawangan yang artinya lawang atau pintu. Para pendaki mengartikan bahwa tempat ini adalah pintu menuju puncak gunung slamet. Di batas vegetasi pendaki akan berjumpa dengan sebuah in memoriam yang bertuliskan siti hajah.

Menuju puncak slamet jalan yang dilalui akan sangat terjal. Jalur yang akan dilalui pendaki mempunyai medan batu, pasir dan kerikil yang tentu saja sangat menguras tenaga. Di tempat ini tidak akan di jumpai tumbuhan karena tumbuhan tidak bisa lagi hidup di tempat yang terlalu tinggi. Setelah berjalan sekitar 90 – 120 menit maka pendaki akan sampai di puncak tertinggi gunung slamet. 



Sekitar 10 meter dari puncak pendaki akan menemui sebuah in memoriam yang bertuliskan surono. Surono adalah seorang pendaki yang tewas di puncak karena terjatuh dari jurang. Untuk menghormati kematianya maka namanya di jadikan nama puncak tertinggi slamet sehingga pendaki sering menyebutnya puncak surono. Perjalanan dari pos 5 ke puncak memakan waktu sekitar 3 – 4 jam

Puncak Surono

Baca Juga :
Jalur Pendakian Gunung Slamet Via Guci


SALAM LESTARI



Jalur Pendakian Gunung Cikuray

Jalur Pendakian Dayeuhmanggung

Gunung Cikuray  terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung Cikuray mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede, gunung Pangrango dan Gunung Ciremay. Gunung cikuray berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.

A. Transportasi
Dari Bandung pendaki harus merapat ke kota garut. Kemudian pendaki harus menuju ke Perkebunan Teh Dayeuh manggung yang terletak di kec. Cilawu. Setelah sampai di daerah perkebunan pendaki harus kembali meneruskan perjalanan menggunakan motor/ojek hingga kawasan menara pemancar yang berjarak sekitar 10 Km. Di kawasan itu ada banyak menara pemancar. Diantaranya pemancar TPI, Indosiar dan TVRI. Pendaki harus melewati jalan berbatu yang rusak dan terjal hingga sampai di kawasan pemancar.

B. Informasi
1. Basecamp
Di jalur ini tidak ada basecamp. Para pendaki dapat menitipkan motor di kantor menara pemancar. Biasanya para pendaki menitipkan motor di menara TVRI atau indosiar
2. Registrasi
5 ribu / orang
3. Waktu Tempuh
5 – 6  jam perjalanan 
4. Mata air
Tidak ada mata air sepanjang perjalanan ke puncak. Mata air terakhir terdapat di kawasan pemancar

C. Pendakian
Pemancar – Puncak cikuray
Jalur Pendakian Gunung Cikuray
Pertama tama pendaki akan melewati kawasan perkebunan teh sekitar 15 menit. Setelah itu pendaki akan melewati jalur yang membentang di tengah perkebunan penduduk. Jika pendaki telah melewati sebuah pos di kiri jalan berarti pendaki salah jalan. Karena harusnya beberapa meter sebelum sampai di pos pendaki harus mengikuti jalan ke kanan yang menanjak ke sebuah punggungan bukit. 

Puncak Gunung Cikuray
Setelah itu jalur akan membentang di tengah hutan gunung cikuray. Sekitar 2,5 – 3 jam perjalanan pendaki akan sampai di pos 5. Di sini terdapat tanah datar yang cukup luas yang bisa digunakan untuk mendirikan beberapa tenda. Untuk sampai di puncak pendaki memerlukan waktu sekitar 60 – 90 menit perjalanan. Di puncak cikuray pendaki akan menemukan sebuah pos kecil yang dapat digunakan pendaki untuk bermalam 

Puncak Cikuray
Di tulis oleh : Adriyano louizzao

SALAM LESTARI

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Jalur Pendakian Gunung Semeru
Jalur pendakian gunung semeru dimulai dari sebuah desa kecil bernama Ranupane. Jalur pendakian gunung semeru mempunyai panjang sekitar 17,5  Km. Gunung Semeru sendiri terletak diantara Kabupaten Malang, Lumajang dan Probolinggo. Gunung Semeru mempunyai ketinggian 3676 mdpl. Gunung Semeru adalah gunung paling tinggi di pulau jawa sekaligus gunung paling indah di pulau jawa. 

Jalur pendakian gunung semeru mempunyai medan yang sangat variatif. Sepanjang perjalanan menuju puncak mahameru pendaki akan melewati Danau, Sabana, Perbukitan, Rimba hingga medan berbatu. Gunung semeru merupakan gunung paling populer di indonesia. Sepanjang perjalanan ke puncak kita akan selalu bertemu dengan rombongan pendaki dari seluruh negeri.

Sebelum mendaki gunung semeru ada baiknya pendaki membaca beberapa tulisan saya sebelumnya
A. Transportasi
Untuk menuju basecamp jalur pendakian gunung semeru pendaki bisa datang dari 2 arah, yaitu dari arah malang dan dari arah lumajang. Jika pendaki datang dari arah malang pertama tama pendaki harus menuju ke suatu daerah bernama Tumpang. Tumpang adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Malang. Perjalanan dari tumpang ke Ranupane memakan waktu 2 jam dengan jarak sekitar 25-30 Km. Para pendaki yg tidak membawa motor biasanya menyewa jeep (+ 50 Ribu/orang) atau menumpang mobil sayur yg hanya ada waktu pagi hari (Harga Nego).

Sepanjang 25 Km menuju desa ranupani adalah perjalanan yang sangat menyenangkan. Pendaki akan melewati persawahan, bukit bukit dan pemandangan menawan gunung Bromo. Di tengah perjalanan pendaki akan menemukan sebuah pertigaan jalan. Yang mana ke arah kiri adalah ke arah gunung bromo dan lurus adalah menuju gunung semeru.

B. Informasi
1. Basecamp
Di ranupane ada basecamp yang adapat digunakan untuk penitipan motor. Tepat di sebelah basecamp ada pos pemeriksaan pendakian.

2. Registrasi
*Pendaki harus mengurus perijinan pendakian di TNGBTS di desa jambu, Kec. Tumpang             
*Untuk memperoleh surat ijin pendakian harus memiliki fotocopy KTP serta surat keterangan sehat
*Alamat lengkap TNGBTS  di jl. Raya Tulus Ayu/Tulus Besar  Tumpang Malang
*Nomor TNGBTS
  - 0341491828
  - 0341787972
*Setelah itu Ijin di serahkan pada pos pemeriksaan di kawasan ranupane                                 

3. Waktu Tempuh
12 – 13 jam

4. Mata air

Ranu kumbolo dan Kalimati

C. Pendakian

Ranupane – Ranukumbolo
Pertama tama pendaki akan melewati jalanan aspal yang membentang ditengah ladang penduduk. Setelah itu pendaki akan mulai memasuki kawasan hutan. Jalur yang dilalui berkelok kelok dan tidak terlalu menanjak. Di sisi kiri jalan lembah akan selalu mengiringi perjalanan pendaki menuju ranukumbolo. Di tengah perjalanan pendaki akan melewati batu yang sangat besar di kanan jalan yang di sebut Waturejeg. Setelah itu jalan mulai menyempit dengan longsor di beberapa kawasan.

Ranukumbolo
Setelah berjalan sepanjang 10 Km pendaki akan sampai di kawasan ranu kumbolo. Padang sabana seakan ramah menggoda, memaksa setiap pendaki untuk berhenti. Ketenangan air ranu kumbolo seakan menggambarkan kedamaian sejati yang abadi. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3–4 jam perjalanan.

Ranukumbolo – Kalimati
Danau ranu kumbolo mempunyai luas sekitar 14 hektar dengan ribuan ikan emas yang mendiaminya. Kawasan danau ranu kumbolo yang indah ini berketinggian 2400 mdpl. Pendaki dapat beristirahat di pos ranukumbolo yang berupa bangunan tembok dan bergenteng. Tapi bangunan itu sekarang sudah mulai rusak sehingga beberapa pendaki memilih untuk mendirikan tenda di tepian danau ranukumbolo.

Ranu kumbolo adalah kawasan yang paling indah di pulau jawa. Sabana yang hijau nan luas tersaji di tepian danau yang tenang dan indah. Pendaki dapat menikmati keindahanya sambil memancing ikan mas atau mujair. Pendaki disarankan membawa cukup banyak air karena sumber air di kawasan kalimati letaknya cukup tersembunyi. Dari kalimati pendaki harus menghadap tepat ke puncak dan berjalan lurus sekitar 10-15 menit maka pendaki akan menemukan mata air

Beranjak dari ranukumbolo pendaki akan melewati sebuah tanjakan yang sering di sebut tanjakan cinta. Setelah melewati yanjakan cinta maka pendaki akan sampai di kawasan yang bernama oro oro ombo. Oro oro ombo adalah bekas rawa yang mengering yang di tumbuhi vegetasi rumput. Besarnya mencapai lapangan bola Old Trafford. Perjalanan dari ranukumbolo ke oro oro ombo hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

Oro oro Ombo
Dari sini puncak semeru mulai terlihat, bersembunyi di balik bukit. Kepulan asap tebal berterbangan dalam rentang 15 menit yang merupakan luapan kawah jonggring saloka dan sekaligus menjadi ciri khas gunung Semeru. Dari oro oro ombo pendaki akan memasuki kawasan hutan yang kaya akan vegetasi. Bunga bunga biru kuning bertebaran di antara pohon cemara. kawasan ini di sebut kawasan cemoro kandang. Jalur tidak terlalu menanjak hingga sampai di kawasan kalimati. 

Di tengah jalan banyak di jumpai hewan hewan liar yang diperkirakan babi hutan. Setelah keluar dari hutan pendaki akan mencapai kawasan kalimati. Terdapat bangunan pos bergenteng yang bertuliskan pos kalimati. Pendaki telah menempuh jarak sepanjang 15 Km dari ranupane hingga sampai di kalimati.

Kalimati
Perjalanan dari oro oro ombo menuju kalimati memakan waktu sekitar 3-4 jam. Daerah kalimati beralaskan pasir bekas letusan kawah jonggring saloka. Di sini terdapat kawasan terbuka yang cukup luas untuk mendaratkan helikopter. Dari sini puncak semeru baru menampakkan dirinya dengan keagungan yang mempesona.

Kalimati – Arcopodo
Perjalanan menuju Arcopodo melewati jalur yang lebih menanjak daripada sebelumnya. Arcopodo berjarak sekitar 1 jam dari Kalimati, melewati hutan cemara yang sangat lebat. Di Arcopodo tidak ada pos yang dapat di gunakan untuk tempat berlindung dan juga tidak ada sumber mata air.

Mahameru adalah sebutan untuk puncak gunung semeru. Perjalanan ke Puncak Mahameru akan jauh lebih berat dari perjalanan sebelumnya. Jalanan yang dilewati sangat rawan longsor. Jurang menganga di sebelah kanan dan kiri jalur pendakian. 1 jam berselang pendaki akan sampai di batas vegetasi. Di sinilah pohon terakhir ditemui karena pohon tidak lagi bisa hidup pada ketinggian tertentu.

Dari sini menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan sebaiknya kita tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Perjalanan pada siang hari medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.

Mahameru
Di puncak Gunung Mahameru pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko karena adanya gas beracun. Dahulu kala pendiri mapala UI yang merupakan mapala paling tua di indonesia mati karena terkena gas berracun jonggring saloka. Soe Hok Gie sempat di evakuasi sampai kawasan arcopodo hingga akhirnya nyawanya tak tertolong lagi.

Mahameru

Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.

Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Moment ini akan menjadikan koleksi foto para pendaki lebih menawan. Letusan gas dari kawah jonggring saloka terlihat agung di antara langit yang membiru.

Sekian tulisan saya tentang Jalur pendakian gunung semeru. Semoga informasi ini berguna bagi rekan rekan pendaki. 



Di Tulis Oleh Adriyano Louizzao
 

Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Chuntel)


Gunung Merbabu terletak di wilayah Magelang dan Boyolali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung Merbabu adalah salah satu gunung paling indah di Indonesia. Pendakian gunung Merbabu cukup populer karena gunung ini memiliki tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi, tapi pemandangan yang tersaji sangatlah indah. Jalur pendakian gunung Merbabu yang paling tua adalah jalur Thekelan. Setelah itu muncul jalur jalur pendakian lain seperti jalur selo, jalur wekas dan jalur Chuntel

Gunung Merbabu di kenal memiliki 7 buah puncak dengan 2 puncak tertinggi yaitu puncak Syarif (3.119 mdpl) dan Puncak Trianggulasi (3.142 mdpl). 5 puncak lainya adalah Watugubuk, Watutulis, Gegersapi, Ondorante dan Kentengsongo. Gunung ini juga memiliki 5 buah kawah yaitu  kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.

1. Transportasi dan registrasi
Chuntel adalah nama sebuah dusun yang terletak di desa Kopeng, Kec. Getasan, Kab. Semarang. Sama halnya seperti thekelan, tidak ada angkutan yang bisa digunakan untuk menuju dusun chuntel. Anda bisa naik ojek dengan tarif sekitar 10.000 rupiah per orang. Jalan yang dilewati sepanjang kopeng hingga chuntel berupa jalan aspal yang masih mulus dan bisa dilewati segala jenis mobil kecil.

Basecamp Chuntel
Basecamp pendakian jalur chuntel berada tepat di kiri jalan sebelum gapura masuk dusun chuntel. Sepanjang perjalanan menuju dusun chuntel anda akan melewati ladang penduduk yang ditanami sayuran khas pegunungnan seperti Wortel, kentang, tembakau, kol dan daun bawang. 

2) Perijinan
 
Setelah sampai di basecamp anda dapat melakukan registrasi dengan tarif 4.000 rupiah per orang. Jika anda menitipkan motor maka akan dikenai biaya tambahan sekitar 3.000 rupiah per motor. Di semua jalur pendakian gunung merbabu tidak diberlakukan sistem kouta yang artinya jumlah pendaki gunung merbabu tidak dibatasi kecuali ada hal hal penting seperti kebakaran hutan, jalur pendakian longsor atau sedang dilakukan pencarian pendaki lain yang hilang.

Untuk melakukan registrasi tidak diperlukan surat surat khusus seperti surat keterangan sehat, surat pengantar organisasi dan surat pengantar dari kepolisisan. Anda dapat menggunakan KTP atau SIM untuk melakukan registrasi. 

3) Diskripsi Pendakian
a) Basecamp - Pos 1
Pertama tama pendaki akan melewati daerah perkampungan penduduk. Sekitar 5 menit berselang pendaki akan sampai pada perkebunan penduduk. Setelah 10 menit berselang pendaki akan mulai memasuki kawasan hutan gunung merbabu. Jalan yang dilewati cukup landai, tidak seterjal jalur pendakian wekas.
 
Pos Bayangan 1
Sekitar 30 menit berselang pendaki akan sampai di pos bayangan 1. Pos bayangan 1 berada di sisi kiri jalur pendakian. Di pos bayangan 1 terdapat bangunan yang bisa digunakan pendaki untuk berteduh. Setelah melewati pos bayangan 1 jalur pendakian agak lebih menanjak dari sebelumnya. Jalur yang dilewati membentang di tengah hutan yang cukup lebat. Jalur yang dilewati tidak banyak percabangan. Sekitar 45 menit dari pos bayangan 1 maka pendaki akan sampai di pos 1.

Di pos 1 tidak terdapat bangunan apapun yang bisa digunakan untuk berteduh. Pos 1 tidak terlalu luas sehingga pendaki akan cukup kesulitan mendirikan tenda. Di pos 1 tidak terdapat sumber mata air.

b) Pos 1 - Pos 2
Jalur yang dilewati untuk menuju pos 2 tidak begitu berbeda dengan sebelum sebelumnya. Setelah berjalan sekitar 60 menit maka pendaki akan sampai di pos 2. Di pos 2 tidak terdapat bangunan apapun yang bisa digunakan untuk berteduh. 

Pos 2
Pos 2 cukup luas sehingga pendaki bisa mendirikan beberapa tenda di sini. Di pos 2 terdapat sumber mata air. Untuk mengambil air pendaki bisa melewati jalan menurun di sisi kanan lintasan. Sumber mata air berada sekitar 20 meter dari pos 2. Mata air ini akan tetap ada meskipun musim kemarau.

c) Pos 2 - Pos 3
Untuk menuju ke pos 3 pendaki melewati medan yang lebih terbuka dari sebelumnya. Pemandangan yang dilewati akan lebih indah dari sebelumnya. Sekitar 60 menit dari pos 2 maka pendaki akan sampai di pos 3. Di pos 3 tidak terdapat mata air seperti di pos 2. 

Pos 3 sangat luas, pendaki bisa mendirikan banyak tenda di pos 3. Di pos 3 tidak terdapat bangunan apapun yang bisa digunakan untuk berteduh. Dari pos 3 pendaki bisa melihat puncak watu tulis yang tampak berdiri gagah di depan. 

d) Pos 3 – Puncak watu tulis
Sepanjangan perjalanan dari pos 3 menuju puncak watu tulis jalur akan lebih menanjak dari sebelumnya. Pendaki akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah karena jalur yang dilewati membentang di medan terbuka. Sekitar 60 menit dari pos 3 pendaki akan sampai di puncak watu tulis. Di puncak watu tulis jalur chuntel akan menyatu dengan jalur thekelan. 

e) Puncak Watu tulis – Puncak kentengsongo
Pendaki harus naik turun bukit untuk sampai di puncak kentengsongo. Perjalanan ke puncak kentengsongo adalah perjalanan terindah di gunung ini. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Puncak kentengsongo adalah 1 dari 7 puncak gunung merbabu.

Beranjak dari pos pemancar pendaki akan mengikuti jalan yang menurun di sela sela rerumputan hijau yang indah. Pendaki akan sampai pada sebuah tugu perbatasan yang sering di sebut pos helipad. Tempat ini adalah pertemuan jalur thekelan dengan jalur wekas. Setelah sampai di pos helipad pendaki harus melewati jembatan setan yang terkenal di gunung merbabu. Jalan yang di lewati membentang di atas belerang putih yang berbau menyengat
Setelah itu pendaki akan melihat sebuah kawah kecil di sisi kiri jalan. Beberapa langkah setelahnya pendaki akan kembali melihat kawah yang lebih besar dan dalam di sisi kanan jalan. Pendaki dapat mengambil air di kawah tersebut. Pendaki harus mengikuti jalan menurun ke kawah sekitar 15 menit. Setelah sampai di kawah pendaki tidak bisa mengambil sembarangan air karena air tersebut adalah air belerang. Pendaki harus mengambil air dari pipa kecil di sekitar kawah.
Setelah terus mendaki maka pendaki akan sampai pada sebuah pertigaan. Jalan yang menanjak ke arah kiri akan membawa pendaki ke puncak syarif yaitu puncak tertinggi ke-2 setelah puncak kentengsongo. Untuk menuju puncak syarif diperlukan waktu sekitar 10 – 15 menit dari pertigaan. 
Puncak Syarif
Untuk sampai di puncak kentengsongo pendaki harus mengikuti jalan ke kanan yang tidak terlalu menanjak . Setelah itu pendaki kembali akan menjumpai sebuah pertigaan. Pendaki harus mengambil jalan yang berbelok ke kiri dan melipir jurang karena jalan yang lurus dan menanjak akan membawa pendaki ke puncak rondorante.

Setelah melewati puncak rondorante maka pendaki dapat melihat puncak kentengsongo yang tampak gagah berdiri. Beberapa menit menjelang puncak jalanan akan sangat terjal dan menantang  nyali. Setelah itu pendaki akan sampai pada kawasan puncak kenteng songo. 
Puncak Kenteng Songo
Namun perjalanan belum usai. Pendaki harus melanjutkan perjalanan ke puncak tertinggi yang sering di sebut puncak trianggulasi. Meski terlihat jauh namun pendaki hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk sampai puncak trianggulasi. Dari puncak terlihat gunung merapi yang berdiri gagah menjulang. Di puncak trianggulasi inilah bertemunya jalur thekelan dengan jalur selo.

Puncak Trianggulasi


Baca Juga :
Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Selo)
Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Wekas) 

SALAM LESTARI

Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Selo)

Gunung Merbabu terletak di wilayah Magelang dan Boyolali dengan ketinggian 3.142 mdpl. Gunung Merbabu adalah salah satu gunung paling indah di Indonesia. Pendakian gunung Merbabu cukup populer karena gunung ini memiliki tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi, tapi pemandangan yang tersaji sangatlah indah. Jalur pendakian gunung Merbabu yang paling tua adalah jalur Thekelan. Setelah itu muncul jalur jalur pendakian lain seperti jalur selo, jalur wekas dan jalur Chuntel

Gunung Merbabu di kenal memiliki 7 buah puncak dengan 2 puncak tertinggi yaitu puncak Syarif (3.119 mdpl) dan Puncak Trianggulasi (3.142 mdpl). 5 puncak lainya adalah Watugubuk, Watutulis, Gegersapi, Ondorante dan Kentengsongo. Gunung ini juga memiliki 5 buah kawah yaitu  kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.

1) Transportasi 
Basecamp pendakian gunung merbabu jalur selo terletak di dusun tarubatang, desa genting, kecamatan selo, kabupaten boyolali. Jalur pendakian selo memiliki 2 basecamp yang bisa digunakan. Ke dua basecamp tersebut terletak  sekitar 50 meter sebelum gapura jalur pendakian gunung merbabu. Ada papan petunjuk di depan kedua basecamp tersebut sehingga pendaki dapat dengan mudah menemukanya. 

Anda dapat naik bus jurusan boyolali-magelang kemudian turun di sekitar polres selo. Dari selo tidak ada angkutan yang bisa digunakan untuk menuju basecamp. Anda dapat menggunakan ojek dengan tarif sekitar 10.000 rupiah. Jalan yang digunakan untuk menuju basecamp cukup membingungkan. Anda harus sering bertanya pada warga setempat jika menuju basecamp dengan kendaraan sendiri. Jalan yang dilalui untuk sampai basecamp adalah jalan aspal yang tidak begitu bagus. Jalan tersebut sangat menanjak sehingga terkadang jika anda melewatinya dengan menggunakan motor, salah satu penumpangnya harus turun untuk meringankan beban. 

2) Perijinan
Setelah sampai di basecamp anda dapat melakukan registrasi dengan tarif 4.000 rupiah per orang. Jika anda menitipkan motor maka akan dikenai biaya tambahan sekitar 3.000 rupiah per motor. Di semua jalur pendakian gunung merbabu tidak diberlakukan sistem kouta yang artinya jumlah pendaki gunung merbabu tidak dibatasi kecuali ada hal hal penting seperti kebakaran hutan, jalur pendakian longsor atau sedang dilakukan pencarian pendaki lain yang hilang.

Untuk melakukan registrasi tidak diperlukan surat surat khusus seperti surat keterangan sehat, surat pengantar organisasi dan surat pengantar dari kepolisisan. Anda dapat menggunakan KTP atau SIM untuk melakukan registrasi.

3) Diskripsi pendakian
Untuk melakukan registrasi tidak diperlukan surat surat khusus seperti surat keterangan sehat, surat pengantar organisasi dan surat pengantar dari kepolisisan. Anda dapat menggunakan KTP atau SIM untuk melakukan registrasi. 

a) Basecamp - pos 1
Pertama tama pendaki akan melewati gerbang pendakian gunung Merbabu jalur selo. Setelah itu pendaki akan berjalan di tengah tengah hutan pinus yang biasanya digunakan sebagai tempat camping ground. Jalan yang dilewati terbilang landai dan cukup jelas. Sepanjang perjalanan menuju pos 1 akan banyak ditemui petunjuk arah yang menuntun para pendaki. Dari basecamp menuju pos 1 membutuhkan waktu sekitar 60 menit perjalanan

Pos 1
Pos 1 berupa sebidang tanah yang bisa digunakan untuk mendirikan 2 buah tenda ukuran sedang. Pos 1 terletak di tengah tengah hutan sehingga tidak ada pemandangan yang bisa dilihat. Di pos 1 tidak terdapat mata air atau bangunan yang bisa digunakan untuk berteduh.

b) Pos 1 - pos 2
Sepanjang perjalanan menuju pos 2 jalur yang dilalui masih cukup landai. Jalur membentang di tengah tengah hutan tropis sehingga terasa sejuk walaupun melakukan pendakian pada siang hari. Di tengah tengah perjalanan menuju pos 2 pendaki akan melewati pos bayangan 2. Sesaat sebelum sampai di pos bayangan 2 pendaki akan melewati sebuah tanjakan yang sangat terjal. Tanjakan ini adalah lintasan yang paling berat sepanjang perjalanan menuju pos 2. Untuk menuju pos 2 membutuhkan waktu sekitar 45 menit – 60 menit.  

Pos 2
Kondisi pos 2 mirip dengan pos 1 yang berupa sebidang tanah tanpa bangunan. Pos 2 lebih sempit daripada pos 1. Di pos 2 tidak ada sumber mata air. Vegetasinya berupa peralihan hutan hujan pegunungan dan hutan hujan sub alpin. Pos 2 juga terletak di tengah tengah hutan sehingga tidak ada pemandangan yang bisa dilihat. 

c) Pos 2 - pos 3
Setelah meninggalkan pos 2 jalur pendakian mulai keluar dari hutan. Pendaki bisa menyaksikan pemandangan lembah pegunungan dan bunga edelweis yang tumbuh di lereng gunung. Sepanjang perjalanan menuju pos 2 jalur yang dilalui masih cukup landai. Untuk sampai di pos 3 pendaki membutuhkan waktu sekitar 30 menit – 45 menit.

Pos 3
Pos 3 bernama pos watu tulis. Pos 3 berupa tanah datar yang cukup luas. Di pos 3 pendaki bisa mendirikan banyak tenda sekaligus. Pos 3 terletak di medan terbuka sehingga angin akan langsung menerjang tenda para pendaki. Di pos 3 tidak terdapat mata air. Pemandangan di pos 3 sangat indah. Tampak gunung merapi berdiri dengan gagahnya jika pendaki menghadap ke arah selatan.
d) Pos 3 - Pos 4/Sabana 1 
Jalur yang dilewati untuk sampai di pos 4 adalah lintasan yang paling terjal sepanjang jalur pendakian selo. Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang sangat berdebu jika siang hari dan sangat licin jika hujan. Banyak percabangan jalan sepanjang perjalanan menuju pos 4, tapi semuanya akan kembali menyatu sebelum tiba di pos 4. Sekitar 10 menit sebelum tiba di pos 4 pendaki akan melewati sebuah tanah lapang yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda. Pemandangan sepanjang perjalanan menuju pos 4 sangat indah sehingga bisa menjadi obat untuk mengatasi kelelahan para pendaki. Untuk sampai di pos 4 membutuhkan waktu sekitar 60 menit – 75 menit.

Pos 4
Pos 4 sering disebut sebagai sabana 1 karena memang pos 4 terletak di pinggir sebuah sabana yang indah. Di pos 4 tidak terdapat mata air ataupun bangunan yang bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki dapat mendirikan tenda di antara pohon pohon di pinggir sabana untuk melindungi tenda dari terpaan angin. 

e) Pos 4 - Pos 5/Sabana 2
Sepanjang perjalanan menuju pos 5 pendaki akan melewati pemandangan yang sangat indah. Sabana 1 terlihat sangat menawan jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi. Jalur yang dilewati tidak terlalu menanjak dan tidak begitu jauh. Pendaki akan melewati jalur yang terletak di lintasan terbuka. Untuk sampai di pos 5 membutuhkan waktu sekitar 30 menit – 45 menit.
 
Pos 5 sering disebut sebagai sabana 2 karena memang letaknya berada di pinggir sebuah sabana. Di pos 5 tidak terdapat mata air ataupun bangunan yang bisa digunakan untuk berteduh. Pendaki dapat mendirikan tenda di antara pohon pohon di pinggir sabana untuk melindungi tenda dari terpaan angin. 

Pos 5
f) Pos 5/Sabana 2 - Puncak Trianggulasi
Sekitar 5 menit dari pos 5 pendaki akan menemukan sebuah shelter di sisi kiri jalan. Sepanjang perjalanan menuju puncak trianggulasi pendaki akan menemukan kumpulan bunga edelweis yang sangat menawan. Jalur yang dilalui terus menanjak hingga puncak trianggulasi. Jalur yang dilalui berada di lintasan terbuka sehingga kabut dan angin akan langsung menerjang para pendaki. Untuk sampai di puncak trianggulasi membutuhkan waktu sekitar 60 menit – 90 menit. Puncak trianggulasi adalah puncak paling tinggi diantara ke 7 puncak gunung merbabu. Dari sini pendaki bisa melihat gunung merapi yang berdiri dengan gagahnya di sebelah selatan. 

Puncak Trianggulasi

Baca Juga :
Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Thekelan)
Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Wekas) 
Jalur Pendakian Gunung Merbabu (Jalur Chuntel)