"Karena yang terpenting bukan apa yang kita dapat dari dunia, tapi apa yang bisa kita beri pada dunia"

Keindahan Puncak Sindoro


Sekitar jam 9 pagi tadi kami masih berada di puncak gunung sumbing dan ketika waktu menunjukkan pukul  malam, kami sampai di basecamp sindoro yang terletak di desa kledung. Kami segera packing lalu kami pun mulai terlelap.

Sekitar jam 1.30 petang itu kami mulai mendaki gunung sindoro. Team ini terdiri dari Nanda,Dayat,Azka dan aku sendiri. Setiap langkah adalah jejak pertama kami di jalur ini, karena kami belum pernah berada di puncak sindoro lewat jalur kledung

Kami melewati perkebunan lereng sindoro selama 1 jam sebelum memasuki kawasan hutan sindoro. Kami terus melaju melewati pos 1, 2 dan akhirnya sampai di pos 3.

Dari basecamp ke pos 3 membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Dari pos 3 ke puncak membutuhkan waktu 3 jam. Dari pos 3 akan terlihat gunung sumbing yang begitu gagah ketika pagi menjelang

Kami melanjutkan perjalanan ke puncak. Lagu lagu bondan prakoso terus berkumandang untuk membakar semangat yang mulai padam. Lagu Tony q Rastafara juga tak ketinggalan di tambahkan ke daftar playlist. Teriakan nyanyian kami seakan membelah hutan sindoro yang kala itu sepi

Tak terasa pagi pun mulai menjelang.  Kami lebih tertarik pada puncak daripada sunrise sehingga kami masih terus melanjutkan perjalanan. Tampak gunung sumbing berdiri gagah di seberang sana. Gunung sumbing dan sindoro hanya dipisahkan oleh jalan raya Temanggung-Wonosobo


Kala itu tenaga benar benar habis karena selang beberapa jam turun dari puncak sumbing kami langsung mendaki gunung sindoro. Kaki seakan memberontak pada otak ketika otak kami memaksa kaki terus berjalan ke puncak

Dengan susah payah akhirnya kami sampai di puncak sindoro. Kawah sindoro yang gagah seolah menyambut kedatangan kami. Kami berkelilinga puncak sindoro untuk mencari tahu keindahan apa saja yang tersimpan di gunung ini


Kami turun ke kawah untuk mengambil air minum kami yang habis. Tak ku sangka air kawah terasa begitu dingin ketika ku masukkan kakiku ke dalam kawah. Air ini adalah air hujan yang tertampung di kawah ketika musim hujan.


Pemandangnan di sini sangat bagus hingga ku beranikan diri menjebur ke kawah untuk menyebrang ke sebuah batu. Air kawah yang begitu dingin menjadikan kaki terasa sangat sakit. Seakan akan syaraf ini mati kedinginan. Kini ku tahu mungkin kedinginan seperti inilah yang membuat beberapa pendaki gunung es sering mengalami kelumpuhan syaraf kaki. Setelah foto di ambil aku pun segera merapat ke tepian


Kembali ku teruskan perjalananku menyusuri kawasan puncak sindoro. Puncak sindoro berbentuk huruf “O” dengan kawah di tengah tengahnya. Di puncak ada lapangan rumput yang sangat hijau ada pula lapangan yang tersusun dari batuan dan kerikil. Ketika kabut mulai tiba kami memutuskan untuk turun gunung dan mengakhiri XPDC kali ini,,,


SALAM LESTARI











0 komentar:

Posting Komentar