Perjalanan Pendek Ke Pulau Panjang
Minggu
siang bulan Desember 2011 aku sudah berada di sebuah pantai di kota Jepara.
Pantai Bandengan adalah salah satu wisata kebanggaan kota yang terkenal dengan
kesenian ukir tersebut. Dari rumahku yang berada di kota Demak hanya
membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di pantai tersebut
Siang
itu pantai Bandengan di penuhi oleh pengunjung dari berbagai kota. Panas
mentari seakan tak menghentikan nafsu pengunjung untuk menjebur ke pantai
tersebut. Di sini pengunjung bisa menyewa Perahu Kano untuk bermain main di
perairan. Pengunjung juga bisa menyewa kapal boat untuk menjelajah ke tengah
tengah lautan. Banana boat juga tersedia di sini, melengkapi berbagai fasilitas
yang di sediakan
Beberapa
tahun silam pantai bandengan tak sebagus ini. Dahulu kala pantai ini sangat
kotor dan tidak ada wahana seperti banana boat, Perahu kano dll. Acungan jempol
wajib di berikan pada Dinas Pariwisata Kota Jepara yang berhasil menyulap
pantai ini menjadi objek wisata yang di gemari banyak pengunjung
Siang
itu iseng iseng ku coba menyebrang ke sebuah pulau kecil di sebelah utara
pantai bandengan. Pulau itu bernama pulau panjang, namun perjalanan menyebrang
ke sana tak terlalu panjang. Untuk menyebrang ke pulau panjang cukup membayar
10 ribu per orang itu sudah termasuk biaya perjalanan pulang pergi
Kami
menyebrang pulau panjang menggunakan perahu kayu yang cukup kecil. Perahu ini
di gerakkan oleh diesel yang di sambungkan ke baling baling belakang perahu.
Butuh waktu setidaknya 30 menit untuk sampai di pulau panjang
Dari
pantai bandengan pulau panjang tak akan terlihat. Pulau panjang akan mulai
terlihat setelah pengunjung menyelesaikan setengah perjalanan ini. Di tengah
jalan ku lihat para turis asing sedang bersantai di atas kapal layarnya. Kapal
ini bergerak tanpa mesin hanya menggunakan tenaga angin
Dari
kapal kecil ini terlihat pemandangan yang cukup indah. Lautan biru nan luas
memberikan sensasi tersendiri siang itu. Ombak laut yang kadang menerpa
memercikan air ke muka kami. Membuat perjalanan ini menjadi berwarna. Gunung
ungaran tampak berdiri gagah di kejauhan. Berkolaborasi dengan Birunya lautan
dan Hijaunya daratan sehingga ciptakan pemandangan yang wajib untuk di rekam
Beberapa
menit berselang akhirnya perahu ini mulai menepi ke pulau panjang. Pasir putih
menyambut kedatangan setiap kaki melangkah. Karang karang yang indah tercecer
di antara pasir putih pulau ini.
Dari
kejauhan ku lihat 2 orang anak kecil yang sedang berenang di tepian laut. Aku
segera menghampirinya dan mengajaknya bercanda. Meraka segera berlari ke tepi
ketika ku teriakkan ada buaya di belakangmu. Mereka benar benar terlalu lugu
untuk di bohongi.
Ketika
para pengunjung berjalan jalan ke tengah pulau untuk mengunjungi sebuah makam.
Aku memilih duduk di tepian pantai, di bawah pohon yang teduh, sambil bermain
dengan karang karang kecil. 2 anak itu masih setiap bermain dengan sang air.
Seolah tak ada kalimat jenuh dalam benak mereka. Mereka adalah anak pengemudi
perahu kayu yang biasa berada di pulau ini
Hari
sudah semakin sore ketika kami mulai kembali ke pantai bandengan. Ombak menjadi
lebih besar karena pengaruh pasang surut lautan. Besarnya ombak mengombang
ambingkan kapal kayu ini, membuat adrenalin para penumpang meningkat. Mereka
yang sebelumnya mabuk laut dan pusing menjadi normal kembali karena naiknya
adrenalin.
Pantai
bandengan menjadi kuning ketika ku sampai di daratan ini. Pengunjung semakin
membludak, membanjiri pantai ini dengan perahu kano dan pelampunk pelampunk
yang berwarna kuning
Beberapa
menit setelah aku meninggalkan pantai bandengan hujan turun dengan derasnya.
Membuat tanah tanah merah kota jepara mengotori licinya jalan. Ukiran kayu khas
jepara terlihat indah dari kaca mobil yang mulai berembun. Kota Jepara
memberiku keindahan tentang sebuah sore.
SALAM LESTARI
0 komentar:
Posting Komentar